Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku

Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku

Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku
Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku

CERIAKANGEN - Namaku Tiffany Ananstasia Tan. Ini adalah nama yang aku pilih sendiri waktu aku kelas 1 SMP. Wah, kok bisa beda? Iya, aku terlahir dengan nama Tan Mei Xiu, lahir di Tainan 17 tahun yang lalu. Kok bisa terdampar di Indonesia? Yes. Pada saat lulus SD, papa diminta untuk menjadi technical support manager di sebuah perusahaan Taiwan di surabaya. Inilah yang membuat seluruh keluarga saya pindah ke Surabaya. Pada saat saya daftar di sebuah SMP swasta di Surabaya, saya melihat nama-nama siswa tidak ada yang menggunakan huruf hanzi, semua menggunakan bahasa latin karena itu saya mengganti nama saya dengan nama itu, tiffany Ananastasia Tan.

Susah payah saya belajar bahasa indonesia dalam waktu setahun. Inilah yang menyebabkan saya tertinggal pelajaran 2tahun di indonesia. 1 tahun penuh saya belajar bahasa indonesia, setahun setelahnya saya mengulang kelas 6SD karena perbedaan standarisasi pendidikan membuat saya harus mengulang SD 1 tahun. What a mess! Maybe ini yang harus dibenahi oleh government supaya standarisasinya bisa setara secara internasional.

Gara-gara itu hilang waktu 2 tahunku yang berharga. Namun, kalau suruh milih hidup di Tainan atau di Surabaya, saya akan jawab hidup di Surabaya. Di sini semua serba murah, mau sekolah tinggal naik mobil supir sudah siap jemput pada saat kita pulang sekolah. Makan ada pembantu yang masakin. Bener-bener hidup mewah. Jika di Tainan? Mana bisa, boro-boro pake supir. Kemana-mana naik kendaraan umum. Kalo ada film crazy rich asian? Yang paling crazy rich asian itu absolutely orang-orang Indonesia.

Tahun ini aku memasuki umur 17 tahun, namun berbeda dengan kebanyakan yang sudah menginjak kelas 3 SMA, aku umur 17 tahun baru masuk kelas 1 SMA and this is make me something weird. Karena hampir semua teman-temanku berumur dibawahku dan you know? Teman yang ga paham sejarah bakal bilang aku ga naik kelas and it’s absolutely annoying.

Aku sendiri termasuk orang yang super duper cuek. Penampilaku bisa dibilang acak-acakan. Berbeda dengan nonik-nonik seumuranku yang mulai beli makeup kelas tinggi, aku sendiri tidak terbiasa dengan itu semua. Paling-paling hanya bedak dan catokan. Jadi kalo dibilang cewek itu perisapan kalo mau pergi lama banget, lu yang salah pilih cewek, gan!

Kalo mau lebih detail tentang diriku, aku ini orangnya pendek. Tinggiku ga lebih dari 150cm. Namun, aku punya gumpalan payudara yang sekal kalo meneurut temen-temenku. Lagi-lagi aku ga begitu perhatian dengan hal itu. Aku hanya mendengar dari celotehan gila anak-anak cowok di sekolah. Emang sih ukuran bh-ku 34B, terasa besar untuk anak semungil aku. Cuma ada satu hal yang aku suka, beberapa anak cowo di sekolah bilang kalo aku ini cewek yang agak exhib. Tau kan ya apaan itu? Jangan bilang aku harus kasih penjelasan di sini. Aku suka pakai bh merk La Senza, describe yourself about that bra. Lucu dan warna-warni. You know, ada bh la senza army. Sexy abis dong ya.. dan aku pakai bra itu ke sekolah tanpa pakai baju dalem lagi. Of couse, bhku kadang ngecap di balik seragamku yang cukup tipis. I don’t know how thin it is but, for me it’s realy thin. Tapi aku suka banget kayak gitu. Liat mata cowok melotot atau sampe muter badan gara-gara liat betapa sexy nya aku ini adalah kebahagiaan tiada tara.

Karena sikapku yang seperti itu ditambah aku adalah orang yang sangat supel, gampang sekali bagiku untuk mencari teman cowok dan cewek and you know temen cowokku of course lebih banyak daripada temen cewekku. Banyak sekali temen-temen yang berusaha mendekatiku untuk menjadi pacar. But, I don’t think about it now. I’m really want to explore my world before I get stuck with one damn love.

Pagi itu aku memulai hari ini dengan kegiatan yang super duper boring, sekolah. Bagiku hal ini tidak begitu mengasyikkan untuk remaja seusiaku ini. Mungkin pembaca juga memiliki feel yg sama dgn aku? Hahaha. Tapi yang jelas, rutinitas ini tetap aku jalankan dengan semangat agar cepat lulus dan terhindar dari keboringan ini.

Seperti biasa begitu aku masuk kelas, beberapa temanku sudah siap menyerbu aku. Fans? Bukaann. Mereka adalah anak-anak pemalas yang ingin copy Pe-eR. Sesaat setelah aku duduk, mereka langsung duduk manis di kanan dan kiriku mengerjakan Pe-eR yang 30 menit lagi dikumpulkan. Lucu aja melihat temen-temen cowok di sekolah seolah nge-fans sama aku, ups.. Buku catatanku ding bukan sama aku. Ge-eR aja aku sih.

"Tif, thanks ya udah kasih pinjem Pe-eR mu," celetuk Gilang yang langsung balik ke mejanya bahkan melihatku pun tidak.

"Makasih yaaa" kata kata ini satu persatu dilontarkan oleh teman-temanku yang 80% cowok itu. Ada juga sih beberapa cewek yang ikut ngopi kerjaanku. Bagiku ga masalah sih. Yang penting aku yg kerjain sendiri pinternya kan buat aku.

"好的, 不客气" kataku kepada mereka yang seperti biasa dibalas dengan muka datar. Lagi-lagi aku lupa ini di indonesia. Aku sepertinya harus lebih mengendalikan lidahku nih. Cuma lumayan kalo mau ngumpat, pake bahasa mandarin aja sebagian besar mereka pasti ga tau.

"Tif, 你好?" Jonathan yang duduk semeja denganku datang sambil meletakkan tas dikursinya. Brukk!! Buset berat kali ya tas nya macam bawa bata.

"我很好," balasku sambil membuka buku pelajaran pertama yang paling melelahkan. Akuntansi bisnis. Jujur ini pelajaran yang melelahkan namun sangat menyenangkan. Mungkin karena aku terbiasa membantu papa dalam menganalisa saham yang akan dibelinya. Just for your information, my father not only work as a worker but also an investor. So, aku terbiasa baca laporan-laporan keuangan. Tapi hanya menganalisa bukan membuat. That's why bagiku membuat laporan ini sangat melelahkan.

Pelajaran pertama telah dimulai. Pemandangan seperti biasanya terlihat. Anak anak cewek pada serius mencatat apa yg dijelaskan guru di projector, anak cowok pandangannya pada kosong, ada yang tidur, ada yang gambar-gambar, ada yang ngobrol dengan teman semejanya. Bahkan ada yang nonton video, baik film box office maupun film porno. Hahaha. Beginilah suasana kelas setiap harinya. Aku yang duduk di kursi pojok kanan belakang mampu mengamati semua anak-anak di kelas. Kenapa pilih bangku ini? Karena sebelah kursiku ini jendela, kalau bosan aku bisa lihat orang lalu lalang di jalan depan sekolahku. Saat asyik-asyiknya melihat tukang telur gulung mempersiapkan lapaknya, aku ditegur oleh Pak Handoyo, Guru Akuntansiku.

"Tiffany, tolong bapak ambilkan berkas ujian yang sudah bapak periksa di ruang guru," katanya.

"Baik Pak, saya berangkat. Sekaliam izin ke toilet ya pak," balasku.

15menit berlalu setelah aku ke toliet untuk buang air kecil dan mengambil berkas yang diminta. Aku kembali ke kelas.

"谢谢, pak" kataku sambil terbengong melihat semua anak sudah membentuk kelompok. Pak Handoyo memintaku untuk masuk ke salah satu kelompok yang masih ganjil. Memang kelasku berjumlah 24 orang sehingga jika dibagi 6 kelompok menjadi pas sekelompok ada 4 orang. Bagiku sih kelompok dengan siapapun tidak masalah asalkan bisa diajak kerjasama.

Terlihat kelompok sisa adalah Kelompok yang disudut dekat mejaku, Jonathan, Anthony, dan Felix. Hmm.. Begundal-begundal ini yang menjadi teman satu kelompokku? Okelah. No problemo. Aku langsung masuk dalam kelompok tersebut dan mulai mengerjakan tugas yang diberikan Pak Handoyo. Mereka? Ngobrol dong.. Mana mau bantuin kerja tugas, paling-paling bilang "ntar gw traktir dah, kerjain gih tugasnya".

Dipenghujung pelajaran Akuntansi ini Pak Handoyo menjelaskan bahwa ada tugas yang harus dikerjakan di rumah untuk setiap kelompok yaitu mengerjakan laporan mulai dari Jurnal, buku besar, Jurnal Penyesuaian, sehingga akan keluar Laporan Laba Rugi dan Neraca serta laporan arus kas. Gila banyak banget. Memang sih tugas ini sebagai pengganti ujian tengah semester tapi tetap saya buanyak banget yang harus dikerjakan. Apalagi dapet kelompok yang kayak gini. Apes deh, sudah pasti aku yang kerjain semuanya.

"Tif, gimana kalo sabtu ini kita kerja di rumahku. Mumpung sabtu ini papa mamaku pergi keluar kota ada undangan pernikahan kolega. Kokoku juga ikut jadi kita bisa bebas kerja tugasnya," kata Felix berapi-api.

"Iya Tif, di rumah Felix aja," Sambung Jonathan.

"Aku sih ngikut aja lah, yang penting tugasnya selesai dan dapat nilai bagus," balasku sekenanya.

Sabtu adalah hari yang paling menyenangkan bagi kami para pejuang ijazah. Why? Karena sekolah kami fullday school dimana jam belajar kami hanya dari hari senin hingga jumat mulai pukul 07.00 hingga 15.30. sehingga hari sabtu adalah hari yang paling menyenangkan selama sepekan.

Sesuai kesepakatan aku dan teman-temanku mulai mengerjakan tugas pukul 10.00 namun maafkan aku yang pemalas ini baru bangun 09.30 itupun bangun gegara 12 misscall dari teman-temanku bahkan ada 26 whatsapp yang tidak terbaca. Namanya juga hari libur boleh dong bangun siangan dikit.

Seusai mandi aku persiapkan semua buku-buku dan memakai baju yang menurutku nyaman, T-Shirt putih dan hotpants hitam. Aku sangat menyukai T-shirt putih karena pasti bhku samar-samar terlihat dibalik baju. As you know, my friend told me I'm a exhib. Setelah semua selesai aku pamitan dengan papa mamaku sembari mencaplok roti meses buatan mama. Tidak lupa aku memesan taxi untuk mengantarkan aku ke rumah Felix. Maklum waktu itu belum ada yang namanya grab and go-jek.

Rumah Felix ini berada di salah satu komplek perumahan mewah di barat surabaya. Berdiri megah dihadapanku, aku berusaha menekan bel pintu yang tingginya bak langit yang biru. Itu belnya ketinggan apa aku yang kependekan ya? hahaha.. Sampai-sampai bapak supir taxi nya turun bantu aku mencet bel itu.

Tak lama kemudian muncul lah seseorang yang cukup tinggi, aku hanya seketeknya doang. Tingginya aku taksir 185cm, berdiri tegap dengan tangan yang kekar dibalik T-Shirt lusuhnya. Kulitnya hitam legam membuat aku sedikit begidik.

"Maaf non, mau cari siapa ya?" Orang itu bertanya.
"Oh iya.. Um.. pak, saya m.. mau cari Felix," Jawabku agak terbata-bata.
"Temannya ko Felix, ayo non saya antar," balasnya ramah.

Aku masuk ke dalam rumahnya yang punya ruang keluarga besar serta taman samping dilengkap kolam renang yang menghadap ke lapangan golf. That's very relaxing.

"Eh, Tif.. 你来了," tiba-tiba aku dikagetkan suara seseorang dari atas.
"是," balasku.

Ternyata itu adalah suara Jonathan dari void atas rumah ini. Aku langsung menuju lantai 2 menghampiri Jonathan.

"Yang lain kemana, Jo?" Tanyaku.
"Mereka ada di kamar tuh lagi asyik nonton," balasnya. "Yuk ikutan"

Begitu masuk ke kamar Felix aku agak kaget karena ternyata yang mereka tonton adalah film bokep jepang dimana seorang cewek jepang yang mengenakan pakaian sailor khas pelajar jepang sedang di grepe-grepe oleh beberapa cowok. Sebenernya aku ga terlalu shock sih. Ga munafik lo, aku juga udah sering liat begituan. Bahkan dari kelas 1 SMP. Emang Indonesia ini bisa merubahku menjadi lebih baik. Hahaha.

Sebenernya awalnya kelas 1 SMP aku punya temen semeja namanya Lydia. Dia yang kasih tau aku kalo gesek-gesek meki pake guling itu bisa berasa nikmat banget. Aku coba malamnya eh, ternyata beneran enak gimana gitu. Besoknya aku ceritain sama temenku itu, enaknya gimana. Doi malah bilang, sambil gesek-gesek, sambil liat film ini, aku diberi sebuah flashdisk. Itulah pertama kali liat film bokep. Karena penasaran aku malah surfing di internet tentang video-video bokep jepang dan barat. Cuma kalo softcore boring juga ya, makanya aku juga surfing yang aneh-aneh kayak gangbang, rape, bahkan BDSM. Ngilu-ngilu gimana gitu ngerasainnya. Bayangin aja untuk film gangbang, meki lu disodok konti sampe setengah lusin. Edan ga?

Back to the Felix Room, aku melihat Felix dan Anthony sama-sama memengangi konti nya yang masih terbungkus celana boxer yang mereka pakai. Melihatku masuk ruangan ini, Anthony langsung menyuruhku duduk di tengah-tengah mereka. Aku yang easy-going ini ya langsung duduk di tengah-tengah mereka sambil lanjut nonton film bokep ini. Geli juga rasanya liat bokep ditemenin 3 cowok yang horny berat pastinya. Dalam hati, kalo ga bisa jaga hati, bisa lepas nih perawan.

Tapi sepertinya keperawananku ini bakal hilang hari ini. Aku udah berpikir keperawananku pasti jatuh ke salah satu dari mereka. Emang sih dalam hati kecil pingin nyoba ml itu seenak apa sih? Kok sampe banyak orang yang menjadikan ml seperti kebutuhan. Tapi disisi lain aku harus jaim dong. Makanya aku tetep diem sambil menunggu reaksi mereka.

Apa yang aku pikirkan mulai jadi kenyataan, tangan-tangan nakal mulai merabai pahaku. Setiap tangan itu menyentuh pahaku, aku buang tangan itu, tapi sesekali aku biarkan. Tangan-tangan itu lama-lama naik ke perut dan mulai meremas lembut payudaraku. Begitu tangan itu meremas payudaraku ini, aku spontan menghalau dan mencoba ganti topik.

“eh, yuk kita mulai kerja kelompoknya,” aku mencoba mengalihkan perhatian

“Udah ntar aja kerja kelompoknya, kita hepi-hepi dulu aja,” Felix berkata sambil memegang daguku

Setelah itu Felix langsung mencium bibirku. Anthony mulai pindah duduk diatas kasur dibelakangku dan mulai meremas payudaraku lebih intens. Jonathan mulai duduk didepanku dan membuka kakinya yang duduk bersila dan dia mulai menggesek-gesekkan tangannya di meki-ku yang tertutup celana hotpants.

Napasku mulai tersengal-sengal mengimbangi Felix yang sedang asyik mencumbuiku. Aku pejamkan mataku menikmati first kiss ku ini. Tanpa sadar kaosku ini telah terangkat diatas payudaraku dan Anthony mulai asyik meremasi payudaraku yang masih terbungkus bra. Tapi jujur sih aku cuma ngerasa geli-geli gitu belum sampe yang diceritakan orang kalo ml itu uenak banget.

Begitu aku membuka mata dan melihat celanaku sudah lepas dari tempatnya. Which is aku tinggal memakai celana dalam dan baju yang terangkat di atas payudaraku. Melihat aku sudah membuka mata, Anthony langsung melepas bajuku dan kaitan bra yang ada di punggungku.

Tada... pertama kalinya payudaraku yang indah ini dilihat orang lain. Aku sendiri masih memilih untuk cuek. Menanti langkah selanjutnya akan diapakan aku ini. Sama sekali tidak ada perlawanan. Apa mungkin karena kata-kata manis yang terus dilontarkan mereka ya? Cantik lah.. seksi lah.. ah.. sudahlah yang penting sekarang aku bisa ngerasain ml itu seperti apa. Tekatku sudah bulat untuk mengakhiri hubunganku dengan keperawanan. Biasanya cewek bakal nangis-nangis karena merasa akan diperkosa. Tapi ini beneran loh aku biasa aja. Kayak ya udah gitu kalo emang harus ilang perawan ya udah. So what?

“Enak kan Tiff,” Kata Anthony sambil mencium tengkuk-ku

Tangan tangan jahil mereka tidak pernah berhenti meraba setiap senti tubuhku. Aku hanya bergelinjing kecil dan dengan satu kentakan, lepaslah sudah celana dalamku. Jonathan takjub melihat daerah kewanitaanku yang masih tertutup bulu yang sangat lebat. Aku sendiri jarang mencukur buluku ini.

“Tif, bulu ini dicukur dong biar rapih,” Kata Jonathan.

“Kenapa? Jijik ya?” Balasku

“Nda sih, cuma mau cari lubangnya aja susah banget,” Jonathan yang sibuk cari lubang cintaku

“Ah, itu kamu doang yang ga pro,” Balasku memprovokasi

Eh, kena provokasiku, mukanya Jonathan merah banget. Malu dia kayaknya. Apalagi Anthony sama Felix ikutan ketawa gara-gara aku bilang ga pro. Hahaha. Jonathan bangkit berdiri lalu mengambil gunting dan dicukurlah buluku sedikit demi sedikit. Alesannya katanya biar plontos kayak bayi. Padahal dia cuma nutupin gengsinya aja. Malu Jo malu...

Aku melihat meki ku udah polos kayak aku dulu kecil. Tidak berbulu sama sekali. Jonathan sukses menggunduli hutan privatku. Jonathan kini bebas menjilat meki ku yang sudah tidak berbulu ini. Bener-bener geli saat lidahnya menjilati meki ku ini. Tidak berapa lama kemudian aku merasakan badanku panas dingin dan muali bergetar. Inilah orgasmeku yang pertama kali. Bener-bener rileks, ini toh yang dibilang orang lain ml itu enak. Kenyataannya emang enak banget waktu badan bergetar.

Aku dibiarkan beristirahat sesaat, mungkin mereka tau aku baru pemula. Namun itu tidak berlangsung lama mungkin hanya semenit dua menit, setelah itu mereka kembali berdiri disampingku sambil membuka celananya beserta celana dalamnya.

Ini pertama kali aku melihat penis cowok. Bentuknya lucu kayak sosis. Mereka bergantian memasukkan pensinya ke mulutku meminta oral sex. Aku mencoba memasukkan penis itu perlahan ke mulutku, rasanya asin-asin gimana gitu... awalnya sih geje banget ya.. aku suru ngisep, ga ngerasa apa-apa lo selain megap-megap. Apa mungkin itu sensisasinya. Namun lama kelamaan lucu juga penis itu maju mundur di mulutku, lidahku mulai mengerjai penis itu, aku putar-putar dengan lidahku dan sedikit aku gigit penisnya.

Melihat Felix merem melek keenakan gitu, aku malah gemes. Aku percepat seponganku ini dan kumasukkan penis itu sedalam mungkin hingga menyentuh dinding belakang mulutku. Tidak lama kemudian, Felix mencabut penis yang bener-bener basah karena ludahku ini. Setelah dia mencabut penisnya, aku direbahkan di kasur lalu Felix membuka kakiku.

“Lix, tolong pelan-pelan, aku belum pernah,” Balasku pelan karena lagi-lagi mulutku dimasuki oleh penis Jonathan.

“iya” balasnya sambil memasukkan penisnya secara perlahan. Baru kepalanya masuk aku udah ngerasa nyeri banget. Perlahan sekali Felix mengeluarkan lagi penisnya dan dimasukkan lagi. Rasa nyeri ini agak tertutup dengan geli yang aku terima saat Anthony mulai memainkan puting payudaraku. Dipilin-pilih lembut puting payudaraku membuat aku merasa nyaman dalam kegelian ini. Begitupun mulutku yang sedang menerima penis milik Jonathan yang dimaju mundurkan oleh pemiliknya.

“Arrgghhh.. sshhh.. aduhh, pelan-pelan Lix,” aku mulai kesakitan dengan perlakuan Felix.

“Kalo ga dihajar ga bisa masuk, seret banget punyamu,” Balasnya

Bener-bener sakit banget waktu Felix berusaha memasukkan penisnya ke dalam meki-ku. Gila, ini toh usaha cowok mecah perawan. Sakit banget. Tiba-tiba mataku terbeliak, penis yang ada dimulutku juga dikeluarkan, badanku semua kaku. Aku merasakan sakit yang teramat sangat. Air mataku juga menetes di samping mataku. Bukan karena perawanku yang akhirnya hilang tapi rasa sakit yang bener-bener menguasaiku ini membuat aku menangis.

Felix yang sudah berhasil menembus selaput daraku ini masih tidak menggerakkan penisnya. Mungkin dia memberikan ruang bagiku untuk bernapas. Jonathan dan Anthony juga membiarkan aku yang sedang mengumpulkan energi ini berdiam diri sejenak barang semenit atau dua menit.

Setelah meliahat aku cukup siap untuk melanjutkan, Felix mulai memaju mundurkan penisnya di lubang meki-ku yang sempit ini. Namun rasa sakit ini sudah tidak seperti yang pertama. Ada rasa aneh yang menyeliputi diriku. Hal ini mungkin dikarenakan gesekan penis Felix dengan dinding meki-ku. Aku mencoba untuk sesantai mungkin menikmati penetrasiku ini.

Lama kelamaan rasa sakit itu mulai hilang berganti rasa yang berbeda. Belum merasakan yang enak seperti yang dikatakan orang sih, cuma sudah mulai feel good. Anthony yang melihatku mulai rileks, mulai menjahili tubuhku lagi seperti menciumi dan memilin putingku. Hanya, Jonathan tidak terlihat disekitarku. Dia lebih asyik melihat kami beradegan panas sambil mengocok penisnya sendiri di sudut ruangan.

“Jo, ngapain disana.. uhh,” Kataku sambil mendesah kecil.

Pertanyaanku tidak dijawab oleh Jonathan, malah dia asyik sendiri memainkan joystick pribadinya itu. Aku sendiri harus bertarung melawan pompaan Felix yang makin lama makin tinggi temponya.

Mungkin bosan dengan posisi seperti ini, kali ini Felix menyuruhku posisi seperti anjing. Belakangan kutahu ini dinamakan doggy style, Felix menyodok aku dari belakang, batang Jonathan yang sedari tadi nganggur kini sudah di hadapanku berharap aku lumat. Seakan sudah tau tugasku, aku langsung melumat penis itu dan memaikannya dengan lidahku. Kini posisi Anthony ada di bawahku menjilati putingku sehingga aku merasa kegelian.

Tambah lama pompaan itu terasa main cepat sehingga aku merasakan sesuatu yang bergetar dalam tubuhku hingga akhirnya aku merasakan orgasme. Tubuhku bergetar, Felix mencabut penisnya dari meki-ku dan mulai memasukkan jarinya dan mengocok meki-ku. Tubuhku makin menggeliat tidak karuan. Ada cairan yang muncrat dari meki-ku seperti pipis, yang belakangan kutahu itu namanya squirting. Penderitaan orgasme itu tidak berhenti sampai disitu, Felix kembali memasukkan penisnya dan memompanya dengan tempo yang lumayan cepat hingga aku hanya bisa memohon ampun sambil menggeliat-geliat.

Genjotannya semakin cepat membuatku harus menelan penis Jonathan lebih dalam karena tekana dari belakang ini membuatku sedikit tersedak. Jonathan yang mengetahui aku sedang kewalahan mulai melepas penisnya dan menggantinya dengan bibirnya. Dia ciumi aku mulai dari bibir, pipi, hingga dagu dan mataku.

Sampai satu titik, Felix mencopot penisnya dan menumpahkan spermanya di pantatku. Terasa hangat sekali pantatku merasakan sperma itu mengalir hingga menuju lutut. Felix yang terengah-engah maju kedepanku dan menyuruhku membersihkan penisnya itu. Aku melihat penis itu sudah mengkilap karena sperma bercampur dengan cairanku. aku mulai memasukkan penis itu kedalam mulutku. Rasanya pingin muntah pada awalnya. Asin-asin aneh tapi aku teruskan membersikan penis itu.

Jonathan membuatku berdiri lalu kedua lenganku digenggam dari belakang, lalu dengan sigap penisnya ditusukkannya pada meki-ku dengan keras hingga mataku terbelalak.

“Jo, ampun.. sakit banget itu,” Erangku

“Tenang aja lah Tif, ntar juga enak kok,” Katanya sambil mulai memaju mundurkan penisnya itu

Berbeda dengan Felix yang memulai dengan tempo lambat, Jonathan dengan bersemangat memompa penisnya dan menghujamkan dalam-dalam. Ini lebih menyiksaku secara fisik maupun mental. Baru pertama kali mencoba namanya seks sudah harus melawan yang sodokannya keras seperti ini.

Namun tubuhku sepertinya terlalu jujur untuk mengungkapkan bahwa hal ini sangat menyenangkan. Buktinya belum ada sepuluh menit, aku sudah kembali orgasme disertai squirting. Kali ini lebih banyak jumlahnya dari yang pertama. Hal ini membuat lantai kamar Felix sangat basah dengan cairan dari meki-ku. Setelah melihat aku cukup kuat, Jonathan melanjutkan pompaannya.

Merasa bosan degan posisi itu, Jonathan membawaku ke kasur Felix, direbahkannya aku lalu dia melanjutkan permainannya dari samping. Anthony terlihat mendekat saat aku mulai menggelinjing tanda akan orgasme. Entah berapa kali aku merasakan orgasme. Tubuhku ini sudah lemas sekali, aku hanya mengikuti kemana Jonathan membawaku dan memompaku. Dia perkasa sekali, sudah setengah jam dan belum ada tanda-tanda dia akna orgasme. Aku sendiri sudah cukup kepayahan. Meki-ku sepertinya sudah mulai membengkak, ini karena rasa nikmat ini sudah mulai bercampur dengan sedikit perih di lubang meki-ku.

Baru setelah sekitar empat puluh lima menit, Jonathan meningkatkan temponya dan melepas penisnya itu, spermanya dia tumpahkan di atas perutku yang rata ini. Aku sendiri sudah bener-bener kepayahan melayani dua temanku ini, namun aku melihat masih harus melayani satu orang lagi. Namun, karena badanku sudah bener-bener remuk, aku minta waktu istirahat kepada Anthony.

“Ton, istirahat bentar ya, meki ku panas nih. Bengkak kayaknya,” kataku sambil merabai vaginaku.

“Santai aja,” balasnya sambil berdiri mengambil minuman diatas meja dekat TV.

“Hebat juga lo kamu, Tif,” Jonathan menimpali sambil merangkak duduk di tepian kamar

“Hebat apanya?” kataku masih dalam posisi terlentang tak berdaya

“Ya hebat aja, udah dua orang masuk masuk belum pingsan,” Balasnya

Emang bisa pingsan ya? Ngeri juga coy kalo sampe pingsan. Emang sih posisi sekarang ini aku udah lemes banget. Kayaknya udah ga punya tenaga untuk berdiri. Beberapa menit kemudian, Anthony mulai memeluk tubuhku, menciumi bibirku sambil memasukkan penisnya kedalam meki-ku. Mungkin karena meki-ku sudah bengkak dan licin, penis itu tidak bergitu terasa masuk ke dalam lubang meki-ku.

Pompaan yang dilakukan oleh Anthony juga tidak secepat Jonathan, dia bahkan melakukannya dengan tempo yang sangat lambat. Sambil memompaku, dia memelukku, menciumiku sesekali memainkan payudaraku. Gairahku yang sempat turun tadi karena istirahat mulai bangkit. Perlahan tapi pasti Antony memompa tubuhku. Aku merasa nyaman sekali dalam pelukan Anthony.

Tidak memerlukan waktu yang lama, Anthony mulai mengerang dan mencabut penisnya. Namun, kali ini dengan cepat dia masukkan penis itu ke dalam mulutku, dan memuncratkan spermanya itu. Rasanya asin-asin gimana gitu. Supaya tidak terlalu bau, aku langsung menelan sperma itu. Kini mereka bertiga sudah duduk di hadapanku yang masih tergeletak tidak berdaya, Jonathan dan Felix bahkan sudah mengenakan kaos dan celana, hanya aku dan Anthony yang masih bugil.

Beberapa menit kemudian aku mulai memiliki kekuatan untuk bangun dan mengenakan pakaianku. Namun setelah mengenakan bh dan celana dalam, pakaianku diambil oleh Jonathan katanya selama kerja tugas aku disuruh pakai bh dan celana dalam saja.

Akhirnya aku ikuti saja kemauan mereka mengerjakan tugas kelompok ini hanya mengenakan bh dan celana dalam. Namun karena aku sudah bener-bener kepayahan, aku beberapa kali ambruk dari dudukku, beruntung badanku ini ditahan oleh Jonathan.

“Jo, aku lemes banget, meki-ku bengkak kayaknya cenut-cenut terus,” Kataku

“Udah Tif, kamu tidur aja gih di kasur. Tugas ini biar kita-kita aja yang kerja,” Anthony menimpali

Karena bener-bener lemas, maka aku beranjak ke kasur dan terlelap....

Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku Cerita Pengalaman Seks Pertama Dengan 2 Temanku Reviewed by rikangen.blogspot.com on October 12, 2018 Rating: 5

No comments:

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan CERIAKANGEN ...

Powered by Blogger.