Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan

Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan

Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan
Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan

CERIAKANGEN - "Maa.. Mamaa.." Adi (16 tahun) memanggil ibunya (Sri, 42 tahun) yang memang sudah 2 hari selalu di rumah, karena cuti selama 12 hari kerja untuk mengurus pernikahan kakak perempuan Adi yang bernama Surti (22 tahun).
Ternyata ia tidak mendapat jawaban, lalu terdengar langkah orang berjalan mendekati diri Adi, ternyata Sasma, pembatunya yang sudah bekerja di rumah Adi sejak 4 tahun yang lalu (waktu itu Adi berusia 12 tahun).

Bersamaan dengan meninggalnya ayah Adi karena kecelakaan lalu lintas, Ibu Adi mengambil keputusan untuk bekerja, karena alasan untuk mempertahankan kehidupan keluarga dan membiayai sekolah anak-anaknya. Sejak saat itu mereka tinggal hanya berempat termasuk Sasma.

"Nyonya sedang tidur Den.., di kamar atas.. Kata nyonya, kalo Den Adi ada perlu bangunin aja.."
"Iya deh Bi.. nanti saya ke atas.."
Adi membuka sepatunya dan melangkah ke lantai atas rumahnya. Adi berniat mengetuk pintu, tapi ia mengurungkan niatnya karena dilihatnya bahwa pintu kamar ibunya tidak tertutup dengan sempurna, sehingga masih terdapat celah yang cukup besar untuk melihat keadaan di dalam kamar.

Adi mencoba mengintip ke dalam kamar, dan terdiam sesaat karena melihat ibunya sedang tertidur lelap dan roknya tersingkap sampai ke perut. Terlihat ibunya mengenakan celana dalam yang terbuat dari nylon, dan terlihat sangat menggairahkan. Adi memang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini, bahkan ia sering melihat ibunya bila sedang ganti pakaian, dan Sri memang tidak memperdulikan keberadaan anaknya pada saat ia sedang dalam keadaan setengah telanjang. Sri memang berumur kepala empat, tetapi ia sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan selalu mengikuti latihan-latihan aerobic di kantornya, jadi meskipun sudah berumur, Sri masih memiliki tubuh yang indah dan sexy, itulah sebabnya Adi mengagumi ibunya.

Tetapi kali ini Adi merasakan ada perasaan lain yang menjalar di seluruh tubuhnya, ia membuka pintu dengan perlahan dan masuk dengan mengendap-endap, dengan harapan bahwa kedatangannya tidak diketahui oleh Sri. Mata Adi menatap nanar ke arah selangkangan Sri, terlihat dengan jelas gundukan yang menyembul lembut di balik bahan nylon putih, dan terlihat samar-samar bulu-bulu hitam yang membuat Adi menelan ludah.

Adi mencoba ingin menyentuh paha mulus Sri, tapi sejenak ia mengurungkan niatnya, dan ia sempat berpikir akibat perbuatan yang akan dilakukannya. Ia merasa takut kalau-kalau nantinya Sri akan marah dan menghukum dirinya, dan Adi berusaha menekan nafsunya dengan berkata dalam hati bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, karena Sri adalah ibu kandungnya. Adi tetap berdiri di sebelah tempat tidur dengan pandangan matanya tidak lepas dari tubuh Sri.

Entah setan apa yang mempengaruhinya, Adi mengulurkan tangannya dan mulai mengelus-elus paha Sri. Pada saat elusan tangan Adi hampir sampai ke pangkal paha ternyata Sri terbangun dan lagnsung menarik diri mengambil posisi duduk di atas kasur sambil membereskan pakaiannya. Adi terperanjat dan ketakutan setengah mati, tapi apa mau dikata, semuanya telah terjadi, Adi terdiam menunggu apapun yang akan terjadi selanjutnya.

"Kamu sudah pulang sekolah..? Mama pikir siapa..," Sri menegur Adi dengan nada yang sama sekali tidak terlihat marah.
Mendengar nada bicara ibunya, Adi yakin bahwa ibunya tidak marah kepadanya, Adi hanya mengangguk menjawab pertanyaan ibunya.
"Kamu sudah makan..?" tanya Sri.
"Belon nih Ma.. Tapi Adi sudah jajan Mie Ayam disekolahan, jadi masih kenyang..," jawab Adi sambil mengambil posisi duduk di pinggiran tempat tidur.

Adi duduk sambil memandang ke arah dada Sri yang memang tidak memakai bra. Sri menyadari bahwa anak sebaya Adi memang sedang terobsesi dengan lawan jenis.
Dengan tersenyum dan mengusap pipi Adi, Sri berkata, "Kamu liat apa sih, ko sampe bengong gitu..?"
"Ah nggak Ma.." jawab Adi grogi.
"Wajar ko, kalo seusia kamu berbuat seperti itu, tapi jangan ke Mama, soalnya Mama kan ibu kamu.."
"Adi kan cuma liat Ma.."
"Apa yang kamu liat..? Waktu kecil kamu minum susu dari sini." kata Sri sambil memegang tete sebelah kiri dengan tangan kanannya.

"Kalo sekarang susunya masih ada nggak Ma..?" Adi bertanya dengan lugu dan manjanya.
"Ya.. enggak lah.."
"Boleh nggak Adi cobain nyusu lagi..? Kan Adi udah lupa rasanya.."
"Ih.. kamu ini apa sih, udah gede ko masih kolokan.."
"Ya Mama.. sebentar.. ajaa.. Ya Ma.. Yaa..?"

Sri berpikir sejenak sebelum memberi keputusan, Sri memang berpikir bahwa permintaan Adi menyalahi aturan, tapi ia tidak ingin mengecewakan Adi, toh tidak ada salahnya kalau cuma sebentar pikir Sri.
Sri lalu mengangguk tanda setuju dan membuka bagian atas dasternya, dan mengeluarkan payudaranya sambil berkata, "Tapi kamu janji cuman sebentar yaa.."
Adi tersenyum dan mendekatkan mulutnya ke arah puting susu Sri.

Saat mulut Adi mengulum, Sri merasakan seluruh tubuhnya bagai tersengat aliran listrik, karena memang sudah empat tahun ia tidak merasakan bagian-bagian sensitif di tubuhnya disentuh oleh laki-laki. Adi bukan cuma mengulum, tetapi juga memainkan lidahnya di sekitar puting susu Sri, Sri menikmatinya untuk sesaat dan dia berusaha mendorong Adi yang mulai keasikan. Adi menahan dorongan Sri dan tetap pada posisi mengulum puting Sri.

"Adi.. cukup sayang.., udahan yaa..!"
Adi tidak menjawab dan tetap pada aksinya, malah Adi memberanikan diri menambah aksinya dengan mengelus paha ibunya. Sri mendorong Adi dengan sekuat tenaga sampai Adi terjatuh ke lantai. Sri membalikkan badan dan tidur telungkup sambil membenamkan wajahnya ke bantal. Adi berdiri dan berjalan ke arah lain sisi tempat tidur, dan duduk di tepian tempat tidur. Kini posisi Adi dan Sri saling membelakangi.

Adi berusaha memecahkan keheningan di dalam kamar itu dengan bertanya, "Mama marah sama Adi Ya..? Maafin Adi ya Maa.. Adi janji nggak lagi-lagi deh Ma.."
"Mama nggak marah ko Di.. Mama cuma inget sama Papa, dan Mama takut.. keterusan, lagipula apa yang kita lakukan tadi tidak dibenarkan."
Adi lalu naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelah Sri yang masih membelakanginya, lalu Adi memeluk Sri dari belakang sambil mencium pipi Sri.

"Adi sayang sama Mama dan nggak mau Mama sedih karena inget sama Papa," sambil berkata Adi nekat mencium bagian belakang telinga Sri dan tangannya mengelus buah pantat Sri.
Kembali Sri terasa distrum dan membiarkan tangan Adi yang meremas dan mengelus buah pantatnya. Tanpa sepengetahuan ibunya yang memang menghadap membelakangi Adi, Adi membuka resleuting celananya dan mencopot celananya sampai tinggal hanya celana dalam yang tersisa. Adi kemudian menyilangkan tangannya ke depan dan meremas payudara Sri, sementara itu Adi menempelkan barangnya yang tampak menyembul ke belahan pantat Sri yang masih terbungkus CD. Sesaat kemudian Adi membalikkan tubuh Sri hingga telentang dan mengangkat daster Sri bagian bawah sampai ke atas, dan Sri hanya diam dan mengikuti semua gerakan Adi.

Kini Sri hanya tinggal mengenakan CD, Adi membuka pakaiannya dan keadaan Adi kini pun tinggal hanya mengenakan CD. Adi menindih tubuh Sri dan menempelkan barangnya yang masih terbungkus CD tepat di atas barang Sri yang juga masih terbungkus CD. Adi kembali mengulum puting susu Sri dan terus menjilat sampai ke perut, dan pada akhirnya sampai ke bawah pusar Sri. Adi menarik CD Sri ke bawah, dan Sri pun mengangkat pantatnya sehingga memudahkan Adi dalam membuka CD ibunya. Adi kembali menjilati perut Sri yang akhirnya ke paha dan mulai ke bagian sekitar pangkal paha.
Sri mendesah karenanya, "Shhshh.. Ouhh Adi.. Jilatin barang Mama sayang.. ouh..!"
Adi terus menjilat, dan akhirnya Adi menjilati kemaluan Sri, "Adi.. enak sekali sayang.. oohh.."
Adi terus menjilati dengan semangat, dan akhirnya Sri sampai pada puncaknya.
"Adi.. Mama keluar.. sayaang..!"
Ternyata baik Sri maupun Adi sudah dirasuki nafsu yang sangat mendalam, Sri menarik tangan Adi pertanda ia ingin merubah posisi. Ia membiarkan Adi berbaring, sementara ia duduk bersimpuh di tempat tidur dan menarik CD Adi sampai terbuka. Lalu Sri mengulum kepala kemaluan Adi.

"Ma.. enak Ma.. teruss Ma.. ouuhh.."
Mendengar Adi mendesah sedemikian rupa, nafsu Sri kembali bangkit dan dia mengambil posisi menduduki barang Adi dan menuntunnya masuk ke dalam vaginanya.
"Oooh.. Adi.. kenapa nggak dari dulu sayaang.. Mama kangen.. sekali pingin ngerasain seperti ini.."
"Iya Ma.. ouhh.. enak Ma.. sshhsshh.."
Ternyata karena sudah lama tidak bersetubuh, Sri sangat terobsesi dengan keadaan dimana ia dan Adi sedang menikmati permaianan sex, sehingga ia tidak dapat mempertahankan perasaannya dan sangat mudah sekali mencapai orgasme.

"Adii.. mama keluar lagi Adi..oouuhhgg.."
Adi mengambil inisiatif untuk merubah posisi, ia membalikkan tubuh ibunya, dan kini posisi Adi ada di atas tubuh ibunya. Adi mengocok keluar masuk kemaluannya dengan sangat penuh perasaan karena ia tidak ingin menyakiti ibunya. Karena kelembutan yang diberikan Adi, Sri kembali terangsang dan menggoyangkan pantatnya.
"Sshhss.. Adii.. kamu kuat sekali.. persis seperti Papamu.. ouuhhgg.. terus sayang.. shhgg..!"

Adi melepaskan kemaluanya, dan menarik tangan Sri untuk mengambil posisi menungging. Sri mengikutinya, kini mereka dalam posisi doggy style. Adi memasukkan kembali kemaluannya dan memompanya maju mundur. Sambil menggoyangkan maju mundur, Adi memasukkan ibu jari kanannya ke mulut, dan membasahkannya dengan ludah. Setelah basah, Adi memasukkan ibu jarinya ke dubur Sri.
"Adi.. auw.. ngapain kamu.. ouhhgg.."
"Tapi enak kan Ma.. shh.."
"Iya sayang.. ouughh..!"

Adi membenamkan semua ibu jarinya ke dubur Sri, Sri menggelinjang keenakan, semua lubang yang ada di selangkangannya sekarang terisi. Ia merasakan disetubuhi oleh dua orang.
"Adii.. ough.. Adi.. Mama mo keluar lagi sayang.."
"Kita bareng ya Ma.., Adi juga mau sampe.. oouughh..! Adi keluar Maa.."
Sri menggoyangkan pantatnya dengan cepat, dan terasa ada cairan hangat yang menyembur di dalam tubuhnya.
"Mama keluar juga sayang.."

Dan akhirnya mereka berdua terkulai lemas, Adi mencium kening Sri dan berkata, "Adi sayaang deh sama Mama.."
Sri hanya tersenyum karena masih terbayang kenikmatan yang baru saja ia rasakan.
"Boleh nggak kalo kapan-kapan kita begini lagi..?" tanya Adi sambil memelas.
Sri mengangguk dan berkata, "Boleh sayang.. kapan pun kamu mau, kamu tinggal bilang, tapi janji jangan sampai orang lain tau."
Kamipun saling menjaga kejadian itu.setelah kak surti menikah dan ikut suaminya . kamipun semakin leluasa .seperti pada pagi itu. ketika kulihat bi sasma {28 tahun} sedang pergi kepasar aku melihat ibu habis mandi,akupun segera menyusulnya kulihat ibu hanya memakai handuk .akupun segera telanjang.akupun menghampiri ibu dan langsung memeluknya dan membaringkan di tempat tidur. Akupun langsung menciuminya dan langsung turun ke payudaranya langsung kuhisap dan langsung aku colokkan jariku ke vaginanya . dan tak lama sudah mulai banjir.aku dengan tak sabaran aku langsung mengarahkan kontolku dan mengenjotnya.aku terus mengenjotnyaaku melihat ada yang mengintip karena memang bibi sedang kepasar aku rasa jadi aman . oo ternyata bi sasma
Tapi aku tak perduli malah semakin cepat mengenjotnya tak berapa lama kamipun keluar bersama.setelah tak berapalam ibuku segera bangun dan memegang kontolku
Ini kalau sudah ada maunya"
Tapi senangkan"
Kemudian dia segera berpakaian rapi.
Loh ibu mau keluar,kan ini hari libur"
Yah nih ada urusan ke kantor sebentar."
Kamipun sarapan bersama.
sorenya ibu telpon ke aku kalau harus ke rumah kakakku karena suaminya mau tugas ke luar daerahku.dia bilang mau nginap.

Aku keluar dan santap malam... lalu setelah selesai aku nonton TV.. Bi sasma beres-beres.. meja makan...
selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang ke Bi sasma... ah dia ternyata cukup cantik juga...badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede....... bener bener seperti gitar......setelah selesai aku panggil
"bi tadi pagi saya tau bi sasma melihat saya dan ibu di kamar"kataku
Enggak kok den" jawabnya
Sudahlah bi saya sudah tahu kok"
Maaf den"
Bibi kan sudah pernah nikah jadi bibi sudah tau lah giamana beratnya ibu menahan itu"
Iyaden saya mengerti"
Kan bibi pun pasti sudah tau gimana enaknya gituan"
Emangnya bibi enggak pernah gituan"
eh maksud bibi.. iya begituan tapi.. ngak sampai 1 menit udah selesai.....
Aku semangkin penasaran..
emang bibi mau seperti ibu
. aku pegang lengan Bi sasma terus naik ke bahu... leher.. pelan-pelan turun ke dadanya...
eh den mau apa...
tapi aku pura-pura ngak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan..
Bi sasma agak sedikit bergetar badannya..
jangan den....jangan.
tapi dia tidah menepis tanganku... aku semakin berani... pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian... nampak napas Bi sasma agak memburu.. aku semkin berani lagi.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya ...... ah susunya terrasa lembut sekali...Bi sasmah bilang lagi dengan lirih...
den jangan ....
aku ngak perduli.... lalu aku buka baju atas Bi sasma dan ku buka juga BH nya... mula-mula Bi sasma menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah... dan terbuka bagian atas badan Bi sasma... susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar.... lalu mulai kuremas-remas Bi sasma agak sedikit menggeliat.....napasnya memburu ........ aku mencoba mencium pentil dari teteknya Bi sasma dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen...... wah kayaknya Bi sasma kenikmatan banget... napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah... waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku
den.. udah den... udah.... ah Bi sasma ngak tahan... katanya
aku malah semakin semangat seluruh teteknya Bi sasma aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut.....
Bi sasma semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku kiri terhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang sekali... agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja....
Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atas Bi sasma aku ciummi lehernya, bahunya yang putih.... dan aku buka seluruh celanaku...sehingga Bi sasma bebas memegang burungku dan telurku bergantian....

Lalu aku rebahkan Bi sasma di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja... kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya Bi sasma.... pelan-pelan agak turun ... aku ciummi perut Bi sasma.... dia tampak agak kegelian.... aku semangkin terangsang...
Akhirnya pelan-pelan aku buka roknya Bi sasma...
dia bilang eh den jangan mau apa...
ngak bi tenang aja dech. aku bilang..
akhirnya roknya Bi sasma copot sudah dan aku buang jauh-jauh...dia tinggal memakai celana dalam saja.... eh.. biarpun dia ini orang desa... tapi ternyata badannya bagus banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang sekali... mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat baik.....
Aku ciummi perut Bi sasma terus turun kebawah... dan terus kebagian kemaluannya.... dia tampak mendorong kepalaku...
jangan den...
tapi lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun...gantian tangannya menutupi kemaluannya... pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir juga dan kuciumi kemaluannya... Bi sasma tampak mengelinjang.. dan dia bilang
jangan den... jangan den....
tapi aku ciumi terus....akhirnya suaranya itu hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah.... dibagian tengah memek agak keatas memek Bi sasma ada daging agak keras seperti kacang... mungkin itil... nah itilnya ini aku jilat-jilat dan kadang-kdang aku emut-emut dengan bibirku...
Aku ciumi terus memek Bi sasma.. dan tau tau aku merasakan sesuatu yang agak basah dan bau yang khas.
Bi sasma tampak menggoyang-goyangkan kepalanya dan pantatnya mulai goyang-goyang juga...
cairan yang keluar dari memek Bi sasma makin banyak aja.. dan makin licin....
Ah aku udah ngak tahan lagi rasanya...lalu kubuka kaos bajuku... dan aku juga sekarang sama bugilnya dengan Bi sasma...aku periksa lagi memek Bi sasma.. daging-daging merah jambu mengkilat karena basah...kok berbeda dengan ibuku aku coba tusuk pakai jari tanganku dan eh ada juga lubangnya tapi kecil banget pas sejari tanganku ini, rupanya lubang itu tertutup oleh lapisan daging... aku pikir-pikir apa cukup ya lubang ini kalo di masukin penisku...
Aku penasaran lalu aku bangun dan belutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke memek Bi sasma
Bi sasma nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau bangun... dan
aku tarik Bi sasma dan ku ajak ke kamar ku...
dia menolak ech jangan den...
ngak apa-apa aku bilang....
aku paksa dia kekamar ku dan aku rebahkan dia di tempat tidur spring bed... kebetulan tempat tidur itu menghadap ke kaca jadi aku bisa liat di kaca...
aku berlutut disamping tempat tidur lalu kutarik ke dua kaki Bi sasma sampai pantat Bi sasma tepat dipinggiran tempat tidur lalu aku ciumi lagi memek Bi sasma ... dia kelihatannya senang diciumi... aku masukan lidahku di sela-sela memek Bi sasma .. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di dalam memek Bi sasma... aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit hisap-hisap bagian itilnya itu... Bi sasma tampak kegelian dan menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar lidahku.... terasa semakin basah memek Bi sasma dan mungkin sudah banjir kali dan semakin banyak cairannya... semakin licin..........aku lalu bangun......dan aku dorong lagi Bi sasma ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya.......
Aku ciumi lagi tete Bi sasma yang keras dan kenyal itu... dia nampak mulai menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut kepalaku.... pelan-pelan aku kangkangin paha Bi sasma kutaruh penisku tepat di tengah-tengah vagina Bi sasma...pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke vagina Bi sasma... yang sudah mulai banjir dan mulai licin... aku merasa bahwa sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir memeknya Bi sasma tapi tetap belum bisa masuk... pelan pelan aku tekan agak keras Bi sasma tampak agak menggelinjang dan bilang
aduh den jangan di toblos den...
aku ngak perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam vagina Bi sasma tapi belum mau tembus juga... aku tarik lagi sedikit kebelakang dan dorong lagi tetap seperti tadi ... tapi aku ngak menyerah aku tarik dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak... rupanya vagina Bi sasma bener-bener banjir... dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang terbuka.... aku makin semangat tarik dorong tarik dorong... Bi sasma nampak mulai merem melek matanya... dan matanya membalik balik kebelakang....mulutnya mendesis desis... aku jadi semakin nafsu lalu aku kulum bibir Bi sasma.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama kali ini aku berciuman a aku isap-isap lidah Bi sasma .. wah dia makin membinal... dan celah di memek Bi sasma makin terasa agak melebar... dan aku merasa kalau aku tekan agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam memek Bi sasma... lalu aku ambil ancang-ancang... kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk mendorong kedepan...
pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu... dua tiga.... empat ...liiima aku tekan yang keras penisku ke memek Bi sasma, sementara bibir Bi sasma yang masih ada di dalam mulutku tiba... bersuara
huhh...ehmmh huhuu
dan Bi sasma memundurkan pantatnya kebelakang... dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala .
..jangan... sakit... dia bilang...
aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong... belum masuk-masuk juga.. helm penisku... tapi akibat dorongang tadi kayaknya agak sedikit terbuka....aku cari akal... wah gimana nich.. ya.... lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggang Bi sasma lalu turun sedikit kuremas-remas pantat Bi sasma yang besar ... kayaknya dia tambah semakin terangsang... dan aku pikir ini lah saatnya... aku pegang pantat Bi sasma keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu. dua tiga... tekaaaaannnnnn......... Bi sasma tampak meronta-ronta... tapi aku ngak perduli terus kutekaaaaaaan dan blesssssss penisku masuk kira-kira sepertiga... Bi sasma meronta lagi...mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya Bi sasma kecil sekali sampai-sampai penisku ngak bisa bergerak terjepit seperti mau dipress rasanya kurang enak juga sehingga Bi sasma berusaha mendorong pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi... kutarik tanganku dari pantat Bi sasma dan ku pegang ke dua tangan Bi sasma dan kutarik ke atas kepalanya dan kutahan... dia berusaha meronta... dengan mengeser pantat ke kiri dan ke kanan tapi aku ngak mau lepas... aku ikuti arah pergerakan pantat Bi sasma.. dia ke kanan aku ke kanan Bi sasma ke kiri aku ke kiri dia mundur aku maju.... Bi sasma agak merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas.... dia memang kuat pinggangnya... terus goyang kiri dan kanan .... tapi aku terus tancap burungku yang udah masuk sepertiga ke memek Bi sasma.... akibat gerakan biBi ini mula-mula penisku yang ngak bisa bergerak akibat terjepit memek Bi sasma mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tergesek-gesek oleh vaginanya Bi sasma. terus aku panteng... penisku di dalam memek Bi sasma dan memang saat itu rasanya lobang Bi sasma sempit sekali.. dan penisku terasa di emot-emot oleh memeknya Bi sasma... Lama-lama gerakan Bi sasma agak melemah dan nafas agak terengah engah... dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam memeknya dan sakitnya mulai hilang..... Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi buru-buru kutekan lagi ke dalam. agar ngak lepas.. terasa agak sempit tapi enak karena memek Bi sasma udah basah banget jadi agak licin dan lancar pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam.. kira-kira 5 menitan... aku melalukan hal itu aku benar-benar merasa nikmat sekali yang tak terhingga... lalu dengan amat sangat bernafsu aku mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi... aku tarik dulu keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam Bi sasma menggelinjang.. dan bersuara ... aduh.. huhh hmmm
tapi suara desahan itu malah makin merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan ..
blesssss
masuk lagi penisku lebih dalam Bi sasma agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit nyeri... tapi aku ngak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi... cabut sedikit tekan lagi... Bi sasma agak meronta-ronta... aku semakin nikmat sekali rasanya agak seperti mau kencing... aku semakin bersemangat... dan dengan sekuat tanaga.. aku tekan tiba-tiba pantat ku ke depan .... dan bleessssss penisku amblas ke dalam memek Bi sasma.... Bi sasma agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya dengan menggeser pantatnya ke kiri dan ke kanan lagi.. tapi aku sudah samkin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya.... setelah Bi sasma ngak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu berulang-ulang.. nampaknya Bi sasma mulai menikmati dan dia kelihatan menngejang dan lalu memeluk aku keras-keras.....dia dapat dan mulutnya mendesis desis... aku membiarkan dulu... setelah reda orgasmenya aku segera menggenjotnya lagi dan genjotanku semakin keras dan kencang.... dengan kedua kakiku kukangkangkan paha Bi sasma lalu aku genjot lagi penisku keluar masuk..... kira-kira 10 menit.. Bi sasma mengejang lagi dan memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi.... dan... setelah itu dia kelihatan agak loyo... tapi aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku ... aku semakin keras mengocok penisku di dalam memek Bi sasma...dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk memek Bi sasma... bila aku tekan... tampak memek Bi sasma dekok ke dalam dan bila aku tarik keluar kelihatan bibir memeknya ikut munjung ke depan......... kira-kira.... 15 menit ... aku merasa helm kepalaku agak panas dan sret-sret.... ada sesuatu keluar dari penisku... aku merasa nikmat banget... aku tekan keras-keras penisku di dalam memek Bi sasma... dan Bi sasma yang tadi udah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya ke kiri kekanan.... aku semakin kenikmatan... dan tiba-tiba terasa lagi seeer serr ada cairan keluar dari penisku... dan Bi sasma juga kelihatannya merasa nikmat juga... dia seperti mencari-cari sesuatu... pantatnya naik-naik keatas dan tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya melilit keras di pingganku... seperti orang main gulat.... aku ngak berkutik ngak bisa bergerak... dan terasa cairan dari dalam penisku semakin banyak keluar....... Bi sasma semakin menggila dia mengigit.. gigit... bahuku.... dan menjerit lirih..
den.. enak sekali den.........
aku peluk Bi sasma keras-keras..... dan kita berpelukan kurang lebih lima menit....... penisku yang tadi keras kayak batu sudah mulai melembek... dan Bi sasma nampak tergelak.. lunglai di sebelahku...... Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari memek Bi sasma.. dan kulihat memek Bi sasma.... ... Aku pegang dan aku buka belahannya kini nampak ada lubangnya.... dan aku melihat di seprai dekat memek Bi sasma banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu.... aku agak kaget... dan bilang ama Bi sasma
... bi ..... bibi masih perawan ya...........
Bi Asih tersenyum manis... dan menjawab...
iya den soalnya selama bibi nikah... bibi belum pernah kemasukan.... karena mantan suami bibi dulu orangnya loyo.... baru nempel udah banjir dan lemes....
Aku menggumam.... pantas susah banget masuknya.......terus si Bi sasma nimpali
bukan susah....tapi emang burungnya den adi yang kegedean.... bibi ampe hampir semaput rasanya......
Malam itu aku tidur berdua dengan Bi sasma di kamar gua.... kita tidur telanjang bulat.... cuma di tutup pakai selimut...... pagi-pagi jam 5 pagi udah terbangun.... dan penisku tiba-tiba mengeras lagi. Memang sudah biasanya... ... akupun mencium bibirnya diapun bangun kamipun berciuman dengan ganas aku lalu turun ke payudaranya dan menjilatinya dan menyedotnya lagiAku pun melumat salah satu puting tersebut ke dalam mulutku, tidak lupa salah satu tanganku menyentuh payudaranya yang menganggur Dia menyentuh penisku, diremasnya dengan lembut, dikocoknya
"Uugh.., ugh...", aku merintih kenikmatan
"Aadduhh bi..., bi pintar deh...",.
akupun gentian berbaring dia lalu menciumu damenjilati putingku. Sambil mengojok kontolku
Akupun mengarahkan kontolku untuk di emutnya. Mungkin karena jijik dianya tidak mau .
Akupun menariknya dan posisi kami 69 aku diatas . kubuka kewanitaannya dengan tangan, kemudian kujulurkan lidahku dan mulailah aku menjilati bagian yang paling terlarang itu dank u aarahkan kontolku di mulutnya mungkin karena udah enggak tahan akhirnya diemut juga akhirnya kamipun saling memuaskan.
aku langsung naik lagi kebadan Bi sasma.....yang..... Aku kangkangin lagi pahanya ke kiri dan kekanan... Bi sasma diam aja lalu penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depanemek Bi sasma dan aku tekan-tekan... tapi ngak bisa masuk-masuk... Bi sasma tersenyum.... dan dia bilang sini Bi sasma bantu... lalu tangannya ke bawah memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang memeknya Bi sasma.. terasa hangat... lubang itu dan mulai basah... ternyata kali ini ngak sesulit tadi malam... helm penisku dengan beberapa kali tusukan maju mundur... mulai bisa masuk ke dalam tapi tetapnya aja terasa sempit walaupun memek Bi sasma mulai basah dan licin... dan kelihatanya Bi sasma juga merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya... beberapa kali dia sedikit mengaduh... tapi... setelah memeknya betul-betul banjir... dan penisku bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati...akupun gentian dia kusuruh diatas dan dia tamapak lebih menikmati karena dia yang aktif . taka berapa lama diapun orgasme bibi pun gentian saya yang diaatas lalu saya genjot lagi sayapun keluar berbarengan dengan dia dan... pagi itu aku bersenggama dengan Bi sasma sampai jam 7.00 pagi.bi pokoknya selama mama belum pulang bibi harus telanjang.diapun hanya tersenyum .bi sasma lalu keluar untuk memasak . sedang aku membersihkan tempat tidur ku. Akupun tersenyum melihat bercak darah itu.
akupun keluar dengan telanjang ketika kulihat bibi masak dengan telanjang akupun tersenyum lalu kudekati
makasih ya bi"
kamipun berciuman lagi.akupun segera mencuci pakaian kami di mesin cuci itung2 balas jasa.kamipun makan bersama .
siangnya aku aku melihat bibi telanjang membuat saya cepat on.ketika dia menonton tv akupun langsung melumat bibirnya di kamar mandi dan kamipun saling melumat sedang tanganku langsung meremas payudaranya dan yang satunya turun kebawah membelai vaginanya .lalu aku turun ke payudaranya dan langsung ku emut dan kuremas bergantian. Tiba2 dia meminta aku gentian yang berdiri Dipegáng dán di beláinyá kepálá penisku, di kocok-kocoknyá perláhán bátángnyá beruláng káli. Ták lámá di másukkán láh kejántánánku ke dálám mulutnyá, di kulumnyá bátáng penisku sámpái ke pángkálnyá. Kárená ukurán penisku yáng cukup besár iá sedikit tersedák, áku pun tertáwá geli. Tápi dengán usil, digigitnyá bátáng penisku, áku pun menjerit. Di kocok lági bátáng penis itu dengán gerákán yáng lebih cepát sámbil lidáhnyá dengán liár menjilát-jilát kántung zákár.
Ku bálik bádánnyá dán memintányá menungging. Lututnyá di tumpukán ke sofá dán iá menungging di hádápánku dán tángánnyá menyánggá tubuhnyá pádá sándárán sofá. Segerá sájá beláhán váginányá yáng tertutup bulu jemput yáng cukup lebát terlihát merekáh di hádápánku. Bibir váginá nyá mulái berwárná kecoklátán námun liáng váginányá másih menámpákkán roná kemeráhán yáng támpák berkilát dán básáh oleh cáirán kewánitáán yáng terus keluár kárená rángsángánku tádi.

Segerá sájá ku pegáng bátáng penisku dán kuáráhkán kepálányá ke áráh liáng kewánitáán bi sasma Segerá kumájukán pinggulku dán ták lámá kepálá dán bátáng penisku pun ámblás sámpái ke pángkálnyá. Terbenám sepenuhnyá dálám liáng váginá tetánggáku ini. Bi sasmatercekát dán berteriák kárená álát vitálku yáng cukup besár menyesákkán ronggá kewánitáánnyá. Iá menoleh pádáku dengán mulut terbuká lebár sámbil merintih.

"áááhhhh......"

Keduá tángánku memegáng pántátnyá yáng cukup besár. áku pun mulái memáju mundurkán pingulku. Bátáng penisku pun keluár másuk di liáng váginányá dengán tempo yáng cukup cepát. Bi sasma terus merintih dengán riuhnyá.

ácchhh...ouuchhh....áchhh.....ouchhhh"

ácchhh...ouuchhh....áchhh.....ouchhhh"

Sámbil terus menggerákkán pinggulku, áku pun mulái meráih páyudárányá yáng mengántung dengán ke duá tángánku. Kumáinkán puting susunyá dengán kásár. Bi sasma pun semákin kerás merintih dán merácáu.......

Ták lámá iá pun menjerit kerás dán kurásákán ádá kedután di liáng váginányá. Otot váginányá semákin mencengkrám erát kejántánánku. Káli ini bi sasma mengálámi orgásme yáng pertámá. Tubuhnyá melemáh, tángánnyá tidák sánggup lági menáhán tubuhnyá. Kepálányá játuh terkulái di sofá dengán posisi tetáp menungging. Kupercepát permáinánku, tetápi támpáknyá spermáku tidák ingin keluár cepát-cepát.

Segerá Kucábut bátáng penisku dári liáng váginányá. Segerá ku bálik tubuh bi sasma menghádápku. Dengán posisi setengáh duduk, Punggungnyá bersándár di sándárán sofá kuángkát dán kurenggángkán keduá kákinyá. Terlihát liáng váginá yáng mengángá cukup lebár, segerá sájá kuhujámkán kejántánánku ke liáng kenikmátánnyá. Lági-lági bi sasma menjerit tertáhán ketiká bátáng itu menerobos liáng váginányá. Ku máju mundurkán pinggulku dán terlihát penisku yáng besár keluár másuk dengán bebásnyá di liáng sempit itu, menciptákán pemándángán yáng indáh. Bibir váginá itu menguncup ketiká penisku menerobos másuk dán merekáh ketiká kutárik. Keduá tungkái bi sasma kupegáng dengán tángánku dán áku terus menyetubuhinyá sámbil tetáp berdiri.

Páyudárá yáng begitu menántáng dengán puting yáng mencuát sudáh básáh oleh keringát. Páyudárá itu bergoyáng-gotáng dengán hebátnyá mengikuti irámá sodokán penisku yáng máju mundur di liáng váginá nya. Kepálá bi sasma tergolek ke kánán dán kiri dengán mulut yáng terus mendesis dán merintih. Limá belás menit áku terus menyodok liáng váginá nya. Bi sasma pun mengimbánginyá dengán menggoyáng pinggulnyá ke kánán ke kiri. Seteláh duá puluh menit ákupun tidák táhán lági. Kupercepát frekuensi sodokán bátáng penisku ke dálám liáng váginányá dán ták lámá cáirán spermáku pun meyemprot derás ke dálám ráhimnyá. Berbárengán dengán kedután kerás di váginányá menándákán iá mengálámi orgásme keduányá. Kámi pun terkulái lemás di átás sofá. Tubuhku menindih tubuhnyá dengán kejántánánku másih tertánám di liáng váginányá. Náfás kámi tersengál-sengál kárená pertempurán yáng luár biásá nikmátnyá.

áku pun segerá bángkit dán menárik penisku yáng mulái mengendur dári liáng váginányá. Liáng kenikmátán itu terlihát terngánggá dán támpák cárián putih meleleh keluár dári dálámnyá. Bi sasma másih terkulái lemás di sofá. kákinyá terjuntái ke lántái dán tángánnyá tergolek lemáh di sebeláh tubuhnyá, segerá kuhámpiri dán kuciumi bibirnyá.

Sorenya mama pulang dengan kakakku.kamipun berpelukan rasanya lama banget enggak ketemu.aku jadi tidak bisa ngesek dengan mama maupun bi sasma.3 hari waktu aku pulang sekolah Siang itu panas sekali terasa. Tidak seperti biasanya panas matahari makin menyengat saja. Segera kutancap motorku agar aku cepat sampai di rumah. Begitu sampai di rumah, segera saja kulepaskan seluruh seragam sekolahku dan langsung saja aku meloncat ke kolam renang.
Byuurr.. terasa segar badanku ketika tubuhku berada di dalam air. Rasa gerah yang sedari tadi kurasakan hilang sudah. Setelah puas berenang segera kupanggil Bi Sasma

"Bi, cepetan kesini!"
"Ya, Den. Ada apa, Den?"
"Bi, tolong buatin makanan dan minuman ya, sekalian tolong cuciin baju seragamku ya."
"Ya, Den." Jawab Bi Sasma sopan.

Begitu makanan dan minumanku sudah diantar, segera saja kuhabiskan dengan cepat. Udah lapar banget sih. Tak berapa lama kemudian datang Mbak surti menghampiriku.

"Lagi berenang ya, di?"
"Iya nih, Mbak. Abis gerah banget sih. Mbak mau ga temenin adi berenang?"
"Iya deh, tapi tunggu Mbak selesai makan dulu ya."

Setelah selesai makan, Mbak surti menuju ke kolam renang. Aku terpesona melihat kemolekan tubuh kakakku ini. Dengan hanya mengenakan bikini, lekukan tubuhnya sungguh sangat menggugah gairahku. Kurasakan penisku mulai menegang. Kami berenang sambil bermain lempar bola. Kadang dengan kusengaja, seringkali aku menyentuh belahan vagina maupun payudara kakakku. Tapi kakakku hanya diam saja. Tidak telalu memperdulikan dengan tindakanku.

Pikiran-pikiran kotor mulai merasuk ke dalam otakku. Aku berfikir bagaimana caranya untuk dapat menikmati tubuh kakakku saat itu juga.. Tanpa sepengetahuan kakakku, kupelorot CD-ku sendiri. Penisku yang sudah tegang dari tadi tampak melayang-layang terkena ombak. Kudekati kakakku dari belakang, dengan tiba-tiba kuraba-raba dan kuremas payudaranya.

"Eh, Adi. Ngapain sih kamu pegang-pegang payudara Mbak?"
"Nggak pa-pa kan? Abis Adi terangsang banget melihat kemolekan tubuh Mbak."

Mbak surti hanya diam saja. Aku semakin berani meremas-remas payudara kakakku. Kucopot BH-nya, dan sambil menyelam aku melumat payudara kakakku di bawah air. Sambil menyelam minum susu, pikirku.
Kulumat-lumat payudaranya, terkadang kutarik dan kuremas dengan keras, sehingga membuat kakakku makin bergairah. Aku muncul ke permukaan air, kucari bibir kakakku dan kucium dengan buasnya. Tangan kakakku meraba-raba selakanganku, mencari benda tumpul yang mulai tegang.

"Adi, kamu tadi berenang ga pake CD ya? Dasar, jorok kamu."

Dielusnya dengan lembut benda kesayanganku itu. Dikocoknya perlahan dan menjadi semakin cepat. Kurasakan ada dorongan dari dalam penisku yang mencoba keluar.
"kak yo ke atas biar enak gerak nya"
"ayo"
Setelah sampai diatas dan kurebahkan tubuhnya di atas rumput taman kakakku mencumbu mulutku dengan buasnya. Kumasukkan jemariku ke dalam vagina kakakku. Kukocok terus hingga akhirnya kakakku mencapai orgasmenya yang pertama.

penisku tegang Tanpa memberitahu kakakku, kodorong dengan paksa penisku untuk dapat masuk kedalam vagina kakakku. Mbak surti berusaha untuk menjerit, tetapi jeritannya tertahan karena mulutnya sedang beradu dengan mulutku.

Kumaju-mundurkan pinggulku mengocok vagina kakakku.. Otot-otot vagina kakakku semakin lama semakin berdenyut dengan cepat seiring dengan makin cepatnya goyanganku. Kurasakan penisku mulai basah dengan cairan kewanitaan kakakku. Karena aku belum sampai makin kupercepat saja goyanganku.
Crott.. croottt.. croottt..
Akhirnya aku keluar juga, dibarengi dengan orgasme kakakku untuk yang ketiga kalinya. Tak kusadari ada seseorang yang berdiri disampingku. Ternyata itu Mama, entah sejak kapan Mama berada di situ, yang jelas Mama kini dalam keadaan telanjang bulat.

"Begitu ya ternyata kalian. Kalo maen ga mau ajak-ajak Mama.." kata Mamaku bercanda.

Kucopot penisku keluar dari vagina Mbak Ani. Kulihat penisku mulai mengecil.kemudian mama memberikan obat kepadaku. Mama segera jongkok tepat di penisku. Diraihnya penisku dan mulai dikocok penisku di dalam mulutnya. Kuakui Mamaku ini sangat pandai dalam permainan oral sex. Tak berapa lama penisku mulai tegang kembali. Diarahkannya penisku ke arah kemaluannya. Dengan sekali dorong penisku masuk semua ke dalam vagina Mama yang sudah basah. Perlahan-lahan digoyangkannya pinggulnya. Semakin lama semakin menggila. Mamaku berteriak-teriak sambil terus mengocok penisku.

"Aahh.. sakit.. apa yang kamu lakukan surti?"

Ternyata tanpa sepengatahuan Mama, Mbak surti memasukkan jemari tangannya ke dalam lubang anusnya. Mendapat perlakuan seperti itu Mama akhirnya sampai juga.

"Ton.. surti.. Mama mau sampai nih.. ahh.."

Seerrr.. kurasakan vagina Mama banjir seketika. Banyak juga cairan yang keluar. Seperti tidak mau kehilangan air mani Mama, Mbak Ani menjilat-jilat vagina Mama dengan penisku yang masih tertancap di dalamnya. Karena posisi Mbak surti berlawanan denganku, vaginanya tepat di wajahku. Tak kusia-siakan keadaan ini. Ku oral vagina kakakku, kugigit dan kutarik-tarik klitorisnya yang sebesar kacang itu.

Mendapat perlakuan seperti itu Mbak surti semakin menggila menjilati vagina Mama dan penisku. Bahkan dengan gemasnya, klitoris Mamapun digigit oleh Mbak surti. Mamakupun menjerit menjadi-jadi. Gairah Mamapun bangkit kembali. Penisku yang masih tertanam di vagina Mama dikocok lagi. Mbak surti juga ikut mengocok penisku yang tidak semuanya dapat masuk ke dalam vagina Mama, dengan tetap menjilat-jilat vagina Mama dan penisku. Akhirnya kami bertiga orgasme bersamaan.mungkin karena efek dari obat tak berapa lama penisku tegang lagi
Bi sasma sini bentar bi?
Akupun sembunyi,ketika dia dating aku langsung menangkapnya dan menciuminya.dan tak berapalama diapun telanjang.aku langsug mengobok obok vaginanya.setelah agak basah Segera saja kuarahkan penisku itu ke lubang vaginanya.

Dengan susah payah kucoba untuk menembus pertahanannya. Tapi selalu saja gagal. Akhirnya dengan bantuan Bik Sasma, peniskupun berhasil masuk juga. Kodorong pelan-pelan agar tidak terlepas dari jalurnya. Perlahan kokocok penisku. Bik Sasma cuma bisa merem-melek menerima serangan dariku. Tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.. Segera saja kulumat payudara Bik Suti yang sudah tegang. Kurasakan lubang Bik Suti sudah basah oleh cairannya sendiri. Kocokanku semakin lama semakin kupercepat, dan akhirnya.

"enak..Aahh..Oouugghh..Bibik mau keluar, Den."
Bibi tergeletak disampingku.tiba2 mama yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang senggamanya, "Bleess.. bleess.." batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang kewanitaan mama, pinggul mama dinaik-turunkan dan diputar-putar.
Sasma kamu sini "
Dia pun bangun dan mama langsung menciuminya dengan ganas .dan pantatnya aku tarik dan langsung kuciumi vaginanya.tiba2 aku merasa vagina mama semakin menjepit penisku dan tak berapa lama mamapun keluar. Dia pun tergeletak disamping sedang bi sasma langsung memasukkan penisku di mulutnya.tak berapa lama bibi tiba2 menghentikan aksinya.lalu "Bleess.. bleess.." batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang kewanitaan .diapun menggoyangkan tubuhnya dengan heboh.tak berapa lama bi sasma pun keluar .diapun ambruk disamping.ternyata kakakku yang tadi .lalu gentian aku yang diatas dan kuangkat kakinya di bahuku dan langsung kuhujamkan di vaginanya hingga terasa mentok hingga menyentuh rahimnya terus saya genjot tak berapa lama aku sudah tidak tahan lagi
ak saya mau keluar nih
Kemudian, "Crott.. croott.. croott.." air maniku muncrat di dalam liang kewanitaan kakak ku, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh kakakku sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di dalam liang kewanitaannya.
Sambil menikmati panasnya sinar matahari, kami berbaring di taman. Setelah puas menikmati teriknya sinar matahari, bi sasma berdiri dan masuk ke dalam rumah dengan keadaan tubuh masih telanjang bulat, disusul kemudian dengan mama.
Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan Bi Sasma yang Sudah Menikah Ternyata Masih Perawan Reviewed by rikangen.blogspot.com on January 06, 2019 Rating: 5

No comments:

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan CERIAKANGEN ...

Powered by Blogger.