Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks

Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks

Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks
Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks

CERIAKANGEN - Pagi menyingsing...diiringi kicauan burung Pipit di halaman rumahku menambah asri pagi itu. 2 hari setelah perkosaan itu..Aku menjadi pribadi yang sedikit berubah,,,selangkanganku masih terasa linu, vaginaku terasa sedikit bengkak, mulutku terasa lebam...Namun, gairah itu seolah masih menggebu-gebu. Libido kewanitaanku seolah menyeruak ke seluruh aliran darahku...Aku seperti kehausan ingin diperlakukan untuk kedua kalinya...bahkan ketiga atau keempat kalinya...bahkan sesering mungkin. Entah kenapa, aku begitu merindukan jilatan memek mas Bayu...sahabat suamiku. Masih juga terasa besarnya kontol pak Tigor di mulutku...masih terasa hangat cairan sperma dan rasa asin di mulutku...”Ohhh Pak Tigor...” desisku di pagi itu...
Setelah aku mandi dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, rumahku masih sepi, Mas Hendra masih tersisa 4 hari lagi untuk kembali dari tugasnya di Kalimantan...betapa aku merindukannya... Setelah selesai mengeringkan badanku dengan handuk, aku bergegas untuk mengenakan atasan bluzz motif bunga-bunga, rok panjang semata kaki, dan kerudung merah kesukaanku,,kujulurkan hingga menutupi dadaku yang indah dan membusung...”Ohh betapa cantiknya aku...” sambil kumerapihkan jilbabku dihadapan cermin, kulihat perlahan bibirku yang merekah, teringat kembali bagaimana Pak Tigor memaksakan kontolnya ke dalam mulutku...”Glek..” aku menelan ludah, dan memekku sedikit berkedut dan nyut-nyutan seolah menagih ingin disetubuhi pria tua itu...
“Kenapa harus Pak Tigor..” pikirku saat itu. Aku memakai minyak wangi kesukaanku...mengolesi bedak tipis di permukaan wajahku...dan sedikit lipstik merah di bibirku yang seksi...terlintas di dalam benakku berharap kedatangan Pak Tigor pagi ini...”Ahhh ga mungkin...”

TING nOONGGGG...! suara pintu bel rumahku berbunyi...”deg...” pikiranku mulai meracau...membayangkan kejadian sore itu...sambil perlahan langkahku menuju pintu untuk menyambut tamuku.
“Pagi Mbak Dewi...!” Lelaki tua itu membuat aliran darahku terhenti sejenak...”Pak Tigor...!” mataku terbelalak..mulutku terbuka lebar seolah ia melempar makanan ke arah mulutku dan aku bersiap melahapnya...
“Hehehe...iya...kamu cantik sekali pagi ini Mbak Dewi...” Perasaan muak, tapi kangen, benci tapi tak kuasa mengusirnya...itulah perasaanku saat itu...”Ohh seandainya ada mas Hendra...tentu ga akan begini rasanya...” bisikku dalam hati..
“Silahkan masuk Pak Tigor...sendirian..?”
“Hehehe..iya...kangen kamu sayang!” dan...HEMFFTTT.. Pak Tigor langsung memelukku dari depan, sementara pintu rumahku belum sempat aku tutup...bagaimana kalau ada yang melihat...Ouhhh pak Tigor... Ia lalu melahap mulutku dengan ganasnya...emmhhh cluppp...slruppp..emmmhhhh...ditelannya bibir indahku..dijilatinya pipi dan mukaku...ihhh jijik, tapi menggairahkan dan sungguh erotis... Hari itu, seolah-olah aku berdandan untuk menyambut Pak Tigor... “Ohhhhhh Pak Tigor...pelan-pelan Pak...tutup dulu pintunya Pak...ssshhhh nanti ada yang melihat..” Apa...aku menyambutnya...aku mendekap kepaanya dan meremas-remas rambutnya yang telah beruban...puting susu ku mengeras ingin segera digigit Pak Tigor...memekku sudah basah dan berkedut-kedut ingin segera menyapa “Pisang Raja” milik Pak Tigor....
“Ouhhh Pak Tigor...pelan-pelan Pak..” sambil ia terus memelukku dengan eratnya, mencium2 bibirku dan menyedot-nyedot seluruh isi mulutku...ouhhh emmmhhhhh ssshhhh sllrpppp ummmmhhhhh...
“Mbak Dewi...kamu cantik sekali dengan jilbab merah ini...saya sangat suka kamu kalo pake Jilbab merah...apalagi pake rok panjang...pasti memek kamu udah basah ya sayang?...”
“Emmhhh...i..iya Pak Tigor...” Sungguh aku tak menyangka akan begitu menerima perlakuan si Tua Bangka ini...aku memberikannya kebebasan untuk menikmati tubuhku yang berjilbab ini...Ouhhhh
Posisi kami masih berdiri...Pak Tigor terus menciumi mulutku dengan erotis, tangan kanannya mulai menelusup ke balik jilbab merahku mencari-cari gundukan kenikmatan yang kenyal dan keras...tangan kirinya meremas-remas bokongku yang montok...ohhh sungguh perlakuannya membuat darahku menggelegak, jantungku berdebar seolah tak siap untuk menerima sodokan kontol besar Pak Tigor...

“emmhhh..shhhhh emmmhhh..clpok...celepok...” lidahnya saling beradu dengan lidahku...air liur kami meleleh membasahi permukaan bibirku dan bibir Pak Tigor...Ohhhhh hooshhh...hoosss...nafasku semakin memburu, degup jantungku semakin mengguncang saat Pak Tigor mulai lebih keras meremas2 buah dadaku...sedikit sedikit ia memilin milin puting susuku yang telah sedikit menyembul keluar...ia permainkan putingku dari balik bluzzku...Ouhhh rasanya seperti disengat listrik...jilbab merahku mulai basah oleh keringatku...pastinya, kemaluanku pun telah berlendir tanda telah siap untuk dicabuli oleh Pak Tigor...
“Emmhhh Pak Tigor...kamu begitu perkasa...”sambil ku remas2 batangnya yang besar dari balik celana bahannya..”
“Tentu saja Mbak Dewi...kontol orang Papua lebih gede dan berurat lebih besar dari orang jawa...hehehe..” CLURPpppp CLURPPpp..SLRUUPppp gak bosan-bosannya Pak Tigor mencumbu bibirku yang seksi...Bisa-bisa bibirku dower dibuatnya karena begitu intensifnya kenyotan demi kenyotan Pak Tua Tigor ini...
Aku lepaskan cumbuan bibirnya Clepokkk...”Sshhshshhhhh...Pak Tigor...tolong hisap nenen aku Pak..”
Dengan leluasa Pak Tigor menyingkapkan jilbab merahku dan menjilati payudaraku yang masih terbungkus baju ini...”Ouhhh Paaakk...buka dulu bajunya...” perlahan Pak Tigorpun membuka kancing depan baju bluzzku satu demi satu...sehingga mulai terlihat buah dadaku yang besar berkulit putih bersih jelas begitu menantang membuat mata Pak Tigor terbelalak... “Emmhhh besar sekali payudaramu Mbak Dewi...” Tak lama pak Tigorpun melepaskan cup BH ku tanpa membuka baju ku...Ouhhh apa maksudnya ini...Pak Tigor ingin mencabuliku tanpa melepas seluruh pakaianku...Darahku terus berdesir...saat BH ku telah terjatuh ke lantai... Pak Tigor tiba-tiba duduk di sofa, sambil menarik pinggulku ke arahnya sehingga aku berada di pangkuannya saat ini..tentu saja perbuatan itu membuat payudara ku bergelinjang menciptakan pemandangan yang sungguh erotis dan membuat nafsu si Tua Bangka ini menggelegak... Aku pun terpangku di paha nya...lalu Pak tigor membenarkan posisi kaki kananku ke arah samping..sehingga sekarang selangkanganku menghadap ke kontolnya meski masih terbungkus rapih, kedua belah dadaku membusung ke arah mukanya yang tengah kehausan... Rokku tersingkap, sehingga kedua paha mulusku terpampang dihadapannya...Selangkanganku pun terbuka dengan CD warna krem berendah yang tengahnya telah basah oleh gely gely kenikmatan yang keluar dari rongga kewanitaanku...

Pak Tigor langsung mencengkram kedua susuku...dan melahap susu sebelah kananku sambil meremasnya...CLOPPP....CLOPPP..SRRUPPP..SRUPPP...ELLLLLLLLHHHH...lidahnya yang kasar menyapu seluruh permukaan puting susuku sehingga aku menggelinjang gelinjang menahan geli kenikmatan yang diperbuat Pak Tigor, jilbabku mulai kusut dan basah oleh keringatku..Aku hanya sanggup mencengkram kepala pria Tua ini yang tengah nenen susu aku...menekannya lebih keras agar lebih kuat menyedot dan menggigit puting susuku...
“OUHHHH PAK TIGOR....SEDOT YANGKUAT PAAKKK...ouhhhh...emmmhhhh..ssshhhh..houhhhhhoooouhhhhhemmmmhhhh....” aku meracau sambil bergoyang ke kanan dan ke kiri menahan nikmat...Pak Tigor terus berpindah ke kanan dan ke kiri...begitu seterusnya...Pantatku mulai bergoyang...menggesek-gesekkan memekkunyang masih terbungkus CD ke permukaan kontolnya...”OuhhhhHHh Pak Tigorrrr.....terusss paaaakkk...”Aku terus meracau menggelinjang kenikmatan...sambil menekan-nekan kepalanya...
20 menit kemudian, setelah Pak Tigor puas melahap payudaraku...Ia pun bangkit dan menurunkan aku dari pangkuannya...rokku yang tersingkap langsung meluncur jatuh menutupi selangkanganku..
“Bukain baju aku mBak Dewi..”rupanya..Pak Tigor ingin dibukakan bajunya olehku...Aku hanya bisa mengangguk, seperti kerbau yang telah dicocok hidungnya sehingga selalu menuruti kamauan majikannya...kucopot satu persatu bajunya hingga telanjang bulat. Kontolnya pun ngaceng seperti rudal yang siap ditembakkan ke udara...tanganku refleks mengocok penisnya...kulihat Pak Tigor menikmati perbuatanku...dilihatnya seorang Ibu muda berjilbab nan cantik ini tengah berlutut di hadapannya dan mengocok kontolnya yang besar...Aku pun relfeks mengulum kontolnya di mulutku...meskipun gak cukup seluruhnya memasuki rongga mulutu...aku hanya bisa menyedot penisnya sekuat tenaga...menjilat-jilat batang kemaluannya dari pangkal sampai ke lubang pipisnya...mengulum buah dzakarnya yang menggelantung keriput. 5 menit lamanya aku kulum kontolnya hingga mengkilat oleh ludahku... “Emmmhhhh mmmmefffttt...emhhh...CLOp Clop Clooppp....SLRupppSlruuppp...” Ohhh bsar dan panjang kontolmu Pak...
“Nungging sayang...aku ingin menjilat memekmu dan lubang anusmu..”
“ouhhh...lubang anus...”pikirku...Akupun menuruti perintahnya , aku menaiki sofa dengan posisi nungging...Pak Tigor merenggangkan kedua kaki ku sehingga posisinya semakin mengangkang dan menantang...Lubang Senggamaku semakin terbuka dari dinding2 vagina yang selama ini menutupinya...aroma khas kewanitaanku pun menyeruak menelusup ke dalam tenggorokan pak Tigor...
Pak Tigor lalu menyingkap rokku yang menutupi bokongku yang montok, perlahan melepas CD berendahku perlahan ke bawah...hingga kini terpampanng memek merah indah milikku “Ouhhh Pak...mau diapakan aku Paakkk...”desis binalku.
Pak Tigor lalu memegang kedua bokongku hendak dibukanya kedua pantatku seperti membelah duren...lalu ia mulai menjilati lubang anusku..”Ouhhh paaakkkk geli paaaakkk....”

“Emmhhhh..slruppppslruuppp..”
“Pak Tigorrrrr...geli...kamu apain pantatku Paaakkkk...” ohh aku sungguh kelojotan...menahan geli yang terasa di liang anusku...lidahnya begitu pandai menjilat-jilat anusku...lalu ia berpindah ke liang senggamaku...Ouhhhh memek indahku dijilatinya dengan buas..
“CELPAK CELEPOK..SLRUUPPP SLRUUPPP.....hemmmm memek kamu indah sekali mbak Dewi...baunya wangi...emmhhhhemmffttt...” Pak Tigor begitu ganas menggerogoti vaginaku...menjilat-jilat itilku, menyeruak ke dalam liang senggamaku yang super sensitif...sambil kedua jarinya mencolok-colok liang kewanitaanku...clok clokclok clok...
Aku bergelinjang...saat darah mengalir berpusat di memekku, seolah da bendungan yang mau pecah di dalam lubang pipisku...”OUHHH PAKKKK...AKU KELUARR,........!!!!!” CRETTT CRETTTT CRETTT...! ouhh aku orgasme yang pertaama di dalam mulut Pak Tigor...ia lalu menjilat seluruh cairanku hingga keringmalah sampai menyedot2nya hingga bersih...”emmmhhh Pak Tigoor...”
“hemmmm memek kamu legit sekali Mbak Dewi.....saya masukin kontol saya sekarang ya...saya sudah gak kuat..”
Lalu dengan posisi menungging ...pak Tigor menancapkan Batang kejantanannya ke dalam memekku dari belakang...digesek-gesekkannya kepala penis Pak Tigor di permukaan memekku...sehingga memekku kembali menegang..”Ouhhh masukin cepat paak..”
Lalu...Blesssssss ....kontolnya berhasil menyeruak ke dalam liang vaginaku...begitu sempit! Vaginaku mencengkram kuat kontol Pak Tigor ini...seluruh dinding-dindingnya yang keset menggesek-gesek permukaankulit kontol Pak Tigor yang begitu besar...
Pak Tigorpun merasakan kenikmatan yang luar biasa saat pertama menancapkan kontolnya, vaginaku langsung menjepit kuat dan mencengkram kontol pak Tigor seolah tak ingin dikeluarkan lagi..
“Ouhhhhh Mbak Dewi...sempit sekali memek kamuuu...ohhhhhhh..”
Lalu perlahan Pak Tigor memaju mundurkan kocokan kontolnya...setelah cairan wanitaku mulai membasahi kontolnya...jlebbbhhh jlebbhhh jlebhhh...clepak ceplok ceplok ceplok...!

Begitu bunyi yang ditimbulkan sungguh membuatku semakin erotis dan terangsang...badanku berlumuran keringat...jilbabku awut-awutan menerima goncangan kontol pak Tigor yang semakin cepat...
“Ouhhhhh mBak Dewiii...memek kamu enakkkkkk..ohhhhh...”
Akupun menjerit-jerit kenikmatan...berkelojotan menahan geli kenikmatan di ruang senggamaku...
ohhhhhh Pak Tigooorrr...besar sekali kontolmu paaakkk...” begitu binalnya aku...sehari-hari aku begitu pendiam... kini ditindih oleh Pak Tigor yang begitu ganas menggenjot kemaluanku...

Cplok cplok cplok... Cplok cplok cplok... Cplok cplok cplok... Cplok cplok cplok...
Ohhhh...emmhhhh... lenguhan demi lenguhan kami berdua sungguh berisik...akupun tak kuasa menahan orgasme yang kesekian kalinya...”AAHHHHHH PAAAKKKK AKU KELUAR PAAAKKKK.....!”
Pak Tigor terus menggenjot memekku dengan cepatnya...lalu..”ahhhh saya juga hampir keluar mbak Dewiii...ahhh siap-siap...buka mulut kamu sayang...ohhhhh saya pingin muncratin di mulut kamu...ahhhhhh...!! cepla ceplak ceplak ceplak...lalu dengan cepat pak Tigor menjepit penisnya dengan tangan lalu mencabutnya dari memekku dan membalikkan badanku ke arahnya..”Ohhh buka mulutnya sayang..”
“aaaaaa.....” akuupun mangap dan...ehmmffftttt ia hunjamkan kontolnya di mulutku...tanpa mengocoknya...Pak Tigor mencengkram kepalaku yang terbungkus jilbab merahku...semakin keras...semakin mentok kontolnya di kerongkonganku..aku semakin sulit bernafas dan..”AAAHAHHHHHHHHHH CROOOTTTTT CROOOOTTTT CROOOTTTTT......!!!” uhhhhhh banyak sekali sperma yang disemprotkan Pak Tigor hingga luber dari mulutku...aku segera menutup rapat mjulutku agar tak ada sperma yang keluar...agar aku bisa menelan seluruh sperma itu ke dalam mulutku..”Emmmhhh...glekk...glekk...glekk...” sebanyak 3 x tenggakan sperma Pak Tigor yang anyir itu telah ku telan...nafas kami terengah-engah...perlahan kontol Pak Tigor mengecil dan menabutnya dari mulutku...ouhhhh..aku membersihkan luberan sperma dari mulutku yang sedikit mengenai jilbabku...aku segera mengenakan bh dan CD ku...ku merapihkan jilbabku...begitu juga pak Tigor yang memakai kembali bajunya sambil terengah-engah..
Aku memeluk pak Tigor...jantungnya berdebar-debar...aku sangat menikmati percintaan ini...

“Dewi....saya pulang dulu...hemmhh...besok saya telpon kamu lagi ya...” aku mengangguk lalu kami berciuman...
PakTigorpun meninggalkanku...aku hanya bisa duduk lemas...nafasku masih terengah-engah...lidahku masih merasakan asinnya sperma pak Tigor...
“Pak Tigor....ohhh kontolmu...”
Akupun bergegas menutup pintu rumahku dan menguncinya...lalu akupun menghempaskan diri ke atas kasur di kamarku...dan...akupun terlelap...

Seketika saja aku berdiri memegang segala sesuatu yang ada di meja dapur..
“ee..ee....eemm...ini bun lagi motongin nanas buat bikin rujak.... ^_^ bunda pasti suka..”jawabku spontan “Ohh ya udah cepet tu yang lain udah pada kepanasan nungguin sup buahnya...jangan lama-lama ya..”pintanya..” i..iya bun...” leganya aku saat bunda hampir mengetahui persetubuhanku dengan om Enri...aku berbalik ke belakang dan saling tatap dengan om Enri dan kamipun cekikikan..”hihihihi...iihh ommm ayooo ewe-in wiieee...memek wie dah basah ommm..”
Hidung akupun dicubitnya “emmhhh...iya sayang...ayo nungging lagi..” Akupun menuruti perintah om Enri ...mengangkangkan kaki ku, dadaku bertumpu di atas meja dapur dan...settt...om Enri langsung menyingkapkan gamis panjangku ke punggungku dan “ohhh...pantat kamu mukus banget Wie...montok...pasti memeknya tembem...udah Om duga...memek kamu pasti tembem..sama spt dulu om cebokin kamu Wie...hehehe” dielus-elusnya pantatku yg masih terbungkus celana dalam yang masih aku kenakan..

“ayok oooommm...jangan lama-lama donk...cepet masukin kontolnya oom...wie pengen diewe oom...emmhhhh” lalu sambil melorotkan celana dalamku perlahan...darahku menggelegak,aku berkali-kali menelan ludah karena grogi akan digagahi om Enri..”cepet oom....memek Wie dah basah niiie...Wie dah ga sabar ngerasain kontol om Enri di memek Wie...”
“Dasar kamu wanita jalang Wie..! udah ga sabar di ewe ya sayang..?” sambil memelukku dari belakang dan mengusap-usap memekku..
“uuhhh...iya om Enri sayang...gagahi aku oom...emmhhh...”aku menarik tangan om Enri dan langsung mengemutnya...memainkan lidah nakalku menjilati dan mengemut jari jemarinya...”emhhh...ayo sayangg... Ewein Wiee...” Aku bagaikan pelacur yang telah dibayar puluhan juta oleh om Enri sehingga nafsuku benar-benar membludak ingin segera orgasme di permukaan kontol om enri...akupun langsung jongkok, kepalaku sejajar dengan resleting celananya...lalu aku buka seletingnya...dan..”ouhhhh oomm...gede bgt kontol om...Wie dah ga sabar pengen diewe sama kontolnya om...” lalu kupelorotkan celana dalamnya yang telah menyembul dan sedikit basah di bagian paling menonjolnya...dan cenggggg!!! Rudal itupun mencuat di hadapan mukaku...akupun sempat berteriak kecil saat melihat daging berurat itu, seolah melihat kepala ular phyton yang muncul dari celana dalam om Enri...”uuughhh om kontolnya gede bangett, lebih gede dari mas Hendra om...,uhhhh Wie mau jadi pelacur Om asal dapat disodok kontol gede om ini ya..” aku benar2 memelas bicara seperti itu sambil ku pegang dan ku elus-elus benda keras dan berurat itu...Aku tak ubahnya seorang pelacur berjilbab yang tak berdaya yang tengah berlutut memohon agar segera dientot dan “dihajar” habis-habisan oleh majikannya...memekku benar-benar berkedut-kedut dan gatal ingin segera memasukkan kontol besar om Enri...Tiba-tiba om Enri mendorong kepalaku dari belakang dan mengarahkan kontolnya ke arah mulutku...aku sempat ragu apakah kontol om enri akan muat di mulutku yang mungil ini...”EmmMFFTTttt...emmmhhhh...slruruupppp...emmhhhh...” aku refleks menjilati seluruh permukaan kontol om Enri...perlahan dari ujung kepalanya yang telah berlendir...kujilati celah berlendir itu...ku emut..kusedot kuat-kuat hingga pipiku kempot, ku keluarkan lagi..kujilat-jilat kepala kontolnya..lalu perlahan lidahku menjalar ke pangkalnya...menjilati buah pelur om Enri yang ditumbuhi bulu-bulu lebatnya...”ouuhhhhh....emmhhh...Wiiee...kamu benar-benar istri jalang...kamu wanita berjilbab yang pinter ngemut kontol...ouhhhh...hhmmmhhh...emutan kamu enak Wie..., dasar istri binal kamu ya, berjilbab tapi suka kontol gede ya Wie..?hmmm? Om punya temen2 nasabah yang kontolnya gede-gede. Kamu mau nggak jadi pelacur mereka? Ntar kalo Om dapet bonus kita bagi-bagi ya sayang..?” aku hanya mengangguk penuh nafsu, tak lagi memikirkan bahwa aku adalah muslimah yang taat dan selalu memakai jilbab sehari-harinya...aku benar benar kalap, di pikiranku saat itu hanyalah kontol om Enri yang begitu besar sampai di mulutku pun tak muat...aku terus menjilati jengkal demi jengkal kontol om Enri..membersihkan setiap permukaan kontol om enri hingga mengkilat dengan ludahku...om Enri hanya mengerang merasakan nikmatnya permainan lidahku di kontolnya..lalu..tibalah saat yang paling mendebarkan...saat om Enri membangunkanku dan membalikkan tubuhku membelakanginya...ditariknya sedikit pantatku ke belakang, didorongnya tubuhku hingga telungkup di atas meja dapur...lalu kaki kananku diangkat ke samping hingga tak menapak...memekku benar-benar menganga di hadapan om Enri...memek yang selama ini kututupi dengan gamis rapat...kini terpampang merah merekah bak bunga mawar yang siap dipetik dan dihisap madunya...kulihat sekilas om Enri begitu terkesima dengan memekku yang merah merekah...selangkanganku yang putih bersih membuat kontol om Enri semakin ngaceng..” cepet oomm...masukin kontolnya...memek Wie dah basah...nanti keburu ada yang ke sini...cepet oomm...emmhh..”

Om Enri tertawa kecil..”Ouhh kamu maksa om ya...tahan sedikit ya..” lalu perlahan om Enri menghantarkan ujung kontolnya ke arah memekku...aku begitu deg-degan saat perlahan ujung kontol om Enri mulai bergesekan dengan dinding memekku...begitu geli dan nikmat tak tertahankan secara perlahan om enri mulai menggesek-gesekan kontolnya di permukaan Vaginaku...”Ouhhh...ommm..” clekkk clekk..clekk...bunyi cipakan cipakan mulai terdengar, pertanda memekku begitu banjir oleh lendir dan lubang memekku yang masih rapat menimbulkan bunyi berdecit “Ouhh om...gede bangeeett...cukup gak yahh di memek Wieee...pelan-pelan ya oomm...” sambil ku membetulkan jilbabku yang telah awut-awutan...sedikit demi sedikit kepala kontol om Enri mulai menyeruak pintu masuk memekku...aku sedikit menggelinjang...merem melek dan mulutku menganga merasakan kegelian dan kenikmatan yang luarbiasa saat kontol om Enri begitu kuat dicengkram oleh vaginaku....sekali...dua kali...gagal masuk karna begitu sempitnya memekku...dan ketiga kalinya....blesss...! ujung kontol om enri yang menyerupai jamur itu telah berhasil masuk”Ouhhh...gede banget oom...dah masuk semua belum kontolnya omm..ouhhh cepet ewe-in Wie om...Wie sekarang pelacurnya om, terserah mau diapain juga om...emmhhh”

“belum masuk semua Wie..baru ujungnya aja....kamu mundurin pinggul kamu donk wie...bantu kontol om masuk ke memek kamu yang sempit ini...”aku menuruti perintah sang majikan..dan srrtttt..BLESSSSS...! “Ouhhhh...!” teriakan binalku menandakan kontol om Enri telah sepenuhnya memenuhi ruangan memekku...om Enri terdiam...merasakan kedutan-kedutan dan pijatan2 lembut memekku terhadap kontolnya...lalu mulai memaju mundurkan perlahan...awalnya terasa keset di memekku...mungkin karena cairan senggamaku terdorong masuk oleh pangkal kontolnya yang tak memberikan celah di ruang senggamaku...namun, karena nikmat luar biasa...memekku pun mulai membanjiri kontol om Enri hingga menimbulkan suara-suara berdecak “ceplok ceplok ceplok...plok.plok..plok...” Om Enri semakin mempercepat genjotan kontolnya di memekku..
“Ouhhh...ssssssshhhh..oomm...trus genjot memek wie om....ouhhh terus sayang...nikmat banget...Wie ga pernah merasakan di-Ewe senikmat ini om...Mas Hendra ga ada apa-apanya...kontol om Enri memang luar biasa...emmhh...emhh...ouhhh...sshhh...terus om...”aku begitu kegelian hingga mengeluarkan air mata...kontol ini terlalu besar untuk memekku...namun justru kontol om Enri lah yang mampu membuatku gila merasakan kenikmatan hingga mengeluarkan air mata seperti ini...

“Ouhhh Wie...wanita berjilbab yang cantik...emhh...hhhhhh,,,hahhhhh...ouhhh...memek kamu sempit banget..pasti kontol si Hendra pasti kecil...hahaha...emmhhh...ouhhh...”
“Iya om...kontol mas Hendra kecil...kontol om Enri yang besar...ouhhh genjot terus pelacurmu ini omm...emhh ehmhh emhh....awwhhh awww....ssshhhh ahhhhhh” aku terus meracau menahan kenikmatan ini...meskipun masih mengenakan jilbab dan gamis, namun aku merasa sepenuhnya menjadi pelacur om Enri ...
“Ouhh omm...Wie hampir keluar oomm...Ouhhh Ouhh...om Barengin keluarnya ooommmm...!!”
“ouhh oh oh oh.....iya wie sayang...om juga mau keluar ouhh...om keluarin di dalem ya sayang..!”
“iya om...hamili aku om,,,,keluarin di dalem memek Wieee...Wie udah jadi pelacur oomm...terserah mau diapain juga oomm...emmhhh emmhhh...oooommm...w..wie keluar oommmmm AAAHHHHHHHH...!!!”

“AHHHH...!” crettt crettt cretttttt...ohhh 3 kali kurasakan semburan sperma om Enri di dalam liang senggamaku...nafasku terengah...begitu juga dengan om Enri...ia langsung memelukku dari belakang, meremas payudaraku dan menciumku...kamisaling berpagutan mesra...lidahnya menelusuri seluruh celah di dalam rongga mulutku..”Emmhhh...emmfftt....enak ga memek Wie om..? Wie binal ya om..?hihihi...”
“iya Wie...ponakan om paling alim...berjilbab...tapi paling binal dan nakal...hihihi...Wie mau ya dientot nasabah om yang kontolnya gede-gede..?
“iya om...Wie mau banget...Wie udah jadi pelacur om Enri...Wie pengen diperkosa sama nasabah-nasabah om...Wie pengen diewe didalem lubang memek sama lubang anus Wie om...sambil emut-emut kontol om...Wie dientot sama nasabah2 om...emhhh Wie dah ga sabar om..”
“Huh dasar wanita jalang!...ya udah..sekarang bersih bersih dulu..itu cepet bikinin sup buah buat keluarga...nanti mereka curiga lagi...
Dengan nafas masih tersengal-sengal..aku memakai kembali celana dalamku dan mengelap cairan sperma om Enri yang luber dari memekku...memekku masih berkedut-kedut merasakan besarnya kontol om Enri...

“Oomm...nanti malem lagi yahh..” pintaku manja...Lalu ia berbisik
“Mau, tapi di samping Bunda!” Mataku terbelalak nafasku seolah berhenti, meihat om Enri terkekeh meninggalkan dapur ini dan berlalu meninggalkanku..
Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks Setelah Diperkosa Aku Semakin Haus Dengan Seks Reviewed by rikangen.blogspot.com on January 07, 2019 Rating: 5

No comments:

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan CERIAKANGEN ...

Powered by Blogger.