Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku

Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku

Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku
Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku

CERIAKANGEN - Namaku Dedi, umur 31 tahun tapi di umur 30 aku sudah menduda dengan meninggalkan anak berumur 5 tahun. Jadi pada tahun 2000 aku mengalami konflik rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau, perceraianku dengan istriku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan besar dalam hidupku antara lain, anak, rumah, hubungan dengan orang tua dan lain-lain, salah satunya adalah nasib pembantuku, Leni yang sudah bekerja mengasuh anakku selama 2 tahun.

Leni adalah sosok gadis desa yang polos. Dua tahun lalu dia aku jemput dari bilangan Serang. Umurnya pada saat baru kerja denganku baru 17 tahun dimana dia baru tamat SMP dan tidak mampu lagi untuk meneruskan sekolah karena kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan. Di usianya yang masih belia dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja di tempatku dia diperlakukan dengan sangat baik dan sudah kuanggap keluargaku sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dengan anakku.

Namun konflik rumah tanggaku mempengaruhi nasib Leni yang sangat menggatungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu disaat istriku minggat dari rumah, dia datang kepadaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sambil menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sambil menangis dia berkata.

"Pak Leni pamit, tapi Leni bingung mau kemana Leni enggak enak dengan keadaan di rumah ini"

Lalu aku berusaha menahannya untuk tidak pergi malam itu.

"Len Ibu sudah pergi dan saya cerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam malam gini bahaya dijalan"
"Dan kamu pikirkan dengan keluarga kamu kalau kamu tidak bekerja". Kemudian Leni kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, manyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan aku disibukkan dengan masalah rumah tangga yang lagi berantakan.

Enam bulan berselang aku hidup di rumah sendirian dan ditemani Leni yang membantu mengurusi rumah. Aku stress menghadapi masalah perceraianku tapi untungnya Leni gadis polos itu baik sekali, apa apa yang bisanya di siapkan oleh istriku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan, membuatkan kopi, menyiapkan pakaian. Aku terharu sekali dengan keadaanku dimana disaat Aku kehilangan seseorang, tapi aku mendapatkan perhatian dari seseorng yang sebelumnya tidak pernah kuduga yaitu Leni gadis polos yang baik sekali.

Lalu aku juga membalas kebaikannya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Aku jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari hari sekaligus membelikan pakaian yang layak untuknya, namun Leni tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi pun dia selalu duduk di belakang.

Malam itu sepulang aku pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut. Dengan tubuh yang basah kuyup Leni menyodorkan handuk kering kepadaku.

"Pak badannya dikeringin dulu nanti sakit".

Aku terharu sekali dengan perhatiannya, sudah lama aku haus akan kasih sayang seperti itu. Aku terima handuk tersebut sambil memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecatikan polos wajahnya apalagi diterangi oleh lampu dapur yang kekuning kuningan, kemudian dengan handuk yang diberikannya aku seka wajahnya.

"Kamu saja Len, aku enggak mau kamu sakit, aku sayang sama kamu Len"
Dia tekejut sekali dan menunduk"Bapak apa-apaan sih? Leni kan pembantu"
"Enggak Len kamu seperti gadis yang lain, kamu cantik sekali".

Kemudian kupeluk tubuhnya yang pendek dan sintal itu. Kepalanya tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan badannya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.

"Pak jangan pak.. Leni takut".

Kuusap keningnya yang basah dan kukecup jidatnya yang halus.

"Tapi apa aku salah kalau aku sayang sama kamu Len?"

Tubuh Leni seperi lemas tanpa daya, bibirku terus merayap ke mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yang halus dan putih. Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.

"Leni takut pak, Leni takut".

Namun gerak tubuhku terus menggeliat di tubuhnya.

"Tenang Len Kamu aman bersama aku".

Lalu kuhinggapkan bibirku di di bibirnya yang tebal, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aku mainkan lidahku di mulutnya. Terasa di balik buah dadanya yang montok itu detak jantungnya yang berdegup kencang. Sambil terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukan dia di sofa. Kuberanikan tangan kanan menelusup ke balik kausnya yang basah tersebut dan kususupkan jari jemariku ke pangkal buah dadanya yang halus sampai berputar putar di sekitar aerolanya. Suara Leni semakin melemah.

"Pak.. Pak Dedi mmhh"..

Leni berusaha melipat badannya agar aku sulit meraih buah dadanya, Tapi Leni tidak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriku menelusup ke dalam selangkanya melalui rok panjangnya yang tersingkap ke atas dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari tengahku berhasil menyentuh celah kemaluanya yang belendir dibalik celana dalamnya yang kumal, kini tidak ada kata-kata lain yang terucap dibalik desahannya selain.

"Pak Dedi mmhh.. Pak.. Pak".

Sekarang intensitasku berpusat di kemaluannya, kumainkan clitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus mengalir dari kemaluan Leni sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang, kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahku mulai menyusup ke liang kemaluannya Leni menahan tanganku sembari berkata.

"Pak Leni masih perawan jangan ya pak".

Kuhormati permintaannya. Dilain pihak kugantikan peran tanganku yang di dada dengan mulut, kubuka kaus putihnya yang tinggal hanya BH kumal yang sudah kukendorkan. Kumainkan lidahku di sekitar puting dan arolanya, Leni semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi erangan-erangan halus.

"Aaarghh..! Arrghh"

wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Dan di tangan kiriku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di telinganya kubisikan.

"Len aku sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan aku untuk memberikan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya aku akan memberikannya.. Tapi aku tidak mau memaksakan kamu, karena aku tidak mau menyakiti kamu".

Mata polos Leni berbinar sambil memandang ke arah mataku.

"Nikahi Leni ya pak, Leni mau memberikan ini untuk bapak" sambil menuntun tangan kiriku ke arah kemaluannya.

Dari sofa Leni kugendong ke kamar dimana sudah lama tempat tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu kutanggalkan seluruh pakaiannya sehingga yang tersisa hanya tubuh bogelnya yang putih. Begitu pun aku menanggalkan pakaianku tanpa sehelai benang pun.

Aku mulai permainan dari awal dengan menciumi wajahnya, kemudian lehernya.. Kutanamkan kepercayaan kalau aku sayang sama dia. Sambil mengusap keningnya kuciumi putingnya, pelan-pelan kuhisap puting susunya yang bulat dan kemerahan. Tangan kiriku memainkan clitorisnya yang basah. Tubuh Leni menggelinjang kuat sembari mendesah manja.

"Aaah Pak aahh mm aah".

Setelah puas bergumul dengan buah dadanya bibir gua terus merayap ke bawah.. Dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yang halus. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yang memerah dan berlendir, kusapukan lendir yang membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke clitoris dengan lidahku. Kumainkan biji clitorisnya dengan lidahku dengan gerakan memutar dan memijat, Lani gadis polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibirku mengigit pelan clitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalaku, sembari memekikan erangan.

"Pak! Aaacgghaahh aagghh pak, Leni kenapa nihh rasanya ada yang mau keluar aggrrggh.. Leni sudah enggak kuat mau ngeluarin pak!!"

Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat birahi disekujur tubuhnya membuat tubuhnya menjadi seperti berminyak. Rupanya dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajahnya yang berkeringat tersebut.

"Kamu bahagia Len?"

Matanya berkaca tapi mengangguk.

"Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Len"

Sembari kuarahkan penisku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala penisku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya.

"Pak jangan!" dia bergumam
"Tenang sayang enggak sakit kok".

Sedikit demi sedikit kepala penisku desapkan ke liang kemaluanya, Leni sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga kutekan-tekan penisku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya baru kepala penisku yang masuk, aku kemudian memeluk tubuhnya erat sembari membisikkan.

"Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan"
"Pak Leni sayang sama bapak".

Kemudian Sleep! kudorong kuat penisku diserai jeritan halus Leni

"Aaahh!!"

Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yang kemudian menodai sprei.

"Makasih ya sayang" kubisikan ke telinga Leni.

Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dengan erangan Leni, agghh Pak aagghh! Tubuh Leni menggeliat liar mengikuti gerak pinggul, gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dengan kenikmatan yang kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya seperti menyedot penisku, akupun mengerang kenikmatan. Sudah tidak terasa sudah 10 menit tubuhku dan tubuh Leni berpacu untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sambil menekan keras penisku ke arah atas, Leni menjerit keras.

"Aagghhk!! Leni sudah enggak kuat paakk!! aaggkkhh!"
Sembari memeluk tubuhku erat erat diiringi kemaluannya terasa berdenyut,"Leni puas Pak Leni puas!"
"Aku juga mau keluar Leenn!!" Aku tekan penis kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemluannya"Sayaang!!".

Lalu dengan tubuh yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Leni menangis dia menyesal sekali, aku pun menyesal telah menodai wanita yang baik sekali. Isak tangisnya terus menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.

Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap tubuh Leni yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.

"Len Aku mencintaimu dan ingin menikahimu".

Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, rupanya aku terangsang lagi. Kedua pahanya yang putih kuangkat dan kubengkek ke atas tanpa basa basi langsung kudesapkan penisku yang tegang lagi ke liang kemaluannya. Leni terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih dahulu kumainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit kenikmatan.

"Agghh agghh bapak kok enggak bilang-bilang oohh oohh, vagina Leni sakit pak!"

Tapi lama kelamaan Leni merasakan kenikmatan dari setiap gesekan penisku.

"Terus Pak.. Terus agghh terus Pak dedi"

Terus kubalik badan Leni menjadi dia di atas.

"Coba kamu Len yang gerak"

Leni duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.

"Aghh.. Eaghh Leni enggak kuat Pak ngilu di memek Leni".

Memang dengan posisi dia di atas tekanan penisku di clitorisnya semakin kencang. Lalu kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.

"Terus sayang gerakin"
Leni merajuk manja,"Ahh Pak ngilu"

Aku enggak hiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan pinggulku ke atas dan kebawah, Leni terus mengerang kuat, tapi lama kelamaan dia bisa menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sambil kadang kadang menjerit..

"Terus sayang terus" aku bergumam Leni sudah pinter sekarang, Gerakan Leni semakin hebat dan menekan semakin kuat..
"Leni sudah hampir Pakk!"
"Sudah sayang keluarin aja"

Leni kemudian memelukku erat-erat sembari menjerit.

"Ooohh! Aaagghh!! Leni keluar pak.."
"Gantian aku yaa!"

Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan penis di kemaluannya kubalik, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Leni melingkar di dadaku, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yang membanjiri kemaluan Leni, terus kutekan sekuat kuatnya vagina Leni dan.

"Leni aku keluar lagii Len.."
"Paakk Leni jugaa agghh!"
Kemudian kami berdua lemas tertidur dengan raut wajah penuh kepuasan

Besoknya dia sudah tidak ada di kamarku ,aku segera mandi dan segera berpakaian yang rapi . aku sudah mempunyai tekad bulat untuk menikahi leni.aku keluar kamar "leni ,sini sebentar ada yg mau saya omongin"
"baik pak" diapun bergegas menuju tempat saya.kamu udah mandi"
Udah pak"
Sekarang kamu berpakaian yg rapi dan ikut bapak?"
Kemana pak"
Udah enggak usah tahu yang penting kamu ikut saja"
Diapun bergegas ke kamar .tak berapa lama diapun keluar lalu ku ajak dia keluar dengan mobil.ketika sudah dekat bekasi kutanyakan dimana letak rumahmu aku pengin mampir .diapun menyebutkan alamatnya. Lalu ketika kuberitahu bahwa aku mau melamarnya dia sangat kaget tpi senang . pak mohon dipikir lagi krn ortunya orng kurang berada.lalu aku menepikan mobil ku akupun menceritakan bahwa sebenarnya ortuku yang mendorong aku nikah sama kamu krn melihat kamu baik dan sangat perhatian sama anak ku."klu mau bapak begitu saya juga merasa senang"
Ketika saya sampai di rumahnya dan langsung menyampaikan maksud saya ortu dia langsung menyerahkan urusan kepada anak nya dan saya pengen langsung nikah saja. Ortu dia pun merasa senang karena mendapat mantu kaya.saya pun langsung telpon ayah saya.
Akhirnya kami menikah secara sederhana ,setelah resmi menikah .malamnyakami langsung berangkat ke Jakarta dan tak lupa aku memberikan sejumlah uang untuk modal mertuaku .
Setelah sampai Jakarta kami langsung tidur karena banyaknya kegiatan selama 2 hari ini.besoknya aku minta cuti kantor selama 2 hari . besok paginya dia masih belum bangun lalu kubuka selimutnya kami hanya memakai pakaian tidur .tanpa memakai apa2 lagi krn memang aku suruh saya pun mulai menciumi dia dia mulai bangun "met pagi sayang
Saya cium bibirnya, "Uhhmm.." dia bergumam dan balas memeluk dengan erat
Ternyata tanpa saya duga leni membalas ciuman saya dengan bergairah. Saya kembali balas ciumannya yang sangat bergairah dengan permainan lidah saya. Lidah kami sudah menari-nari. Kedua tangan saya sudah mencari sasaran-sasaran yang sensitif. Bukit kembarnya yang padat dan terlihat seksi menjadi sasaran kedua tangan saya.

kami berciuman agak lama. Nafas leni semakin memburu. Ciuman, saya alihkan dari bibirnya yang mungil turun ke lehernya. Dia menengadahkan wajahnya sambil matanya terpejam. Menikmati rangsangan
"Uchmm.. mm.." mulutnya selalu bergumam, tandanya dia menikmatinya.
Kedua tanganku saya dekapkan ke pantatnya yang bulat dan seksi. Sehingga tubuhnya semakin marapat ke tubuh saya. Dekapan kedua tangannya ke leher saya semakin diperkuat, seiring dengan lenguhan bibirnya yang semakin panjang, "Uuucchmm.. mm."

Saya ciumi sekali lagi kedua bukit kembarnya, dan saya jilati putingnya dengan lidah. Sementara kedua jari dari tangan kanan saya secara bersamaan membelai-belai kedua selangkangannya, yang terkadang diselingi dengan usapan kemaluan luarnya dengan telapak tangan kanan saya. Belaian ini memberikan kehangatan di bibir kewanitaannya, selain untuk meningkatkan rasa penasaran liang senggamanya.

Jari tengah saya gunakan untuk mebelai-belai bibir luar kemaluannya yang sudah sangat basah. Saya usap klitorisnya dengan lembut dan pelan dengan menggunakan ujung jari, membuat leni semakin menikmati belaian lembut klitorisnya. Bibir kewanitaannya semakin merekah dan semakin basah.

Lidahku masih menari-nari di kedua putingnya yang semakin keras, jilatan lidah saya memberikan sensasi yang kuat bagi leni. Terbukti dia semakin erat meremas rambut saya, deru nafasnya semakin memburu dan lenguhannya semakin kencang.
"Uuuccgghh.. ppaak.. uugghh.. eennaaggkk.."
Saya jilati kedua putingnya kanan dan kiri bergantian, sambil meremasi dengan lembut tetapi sedikit menekan kedua susunya dengan kedua tangan saya.

Setelah saya puas menciumi susunya, ciuman saya geser ke arah perutnya, saya jilati pusarnya, kembali dia sedikit menggelinjang, mungkin karena kegelian. Ciuman terus saya geser ke bawah, ke arah pahanya, turun ke bawah betisnya, terus naik lagi ke atas pahanya, kemudian ciuman saya arahkan ke rambut kemaluannya yang lebat. Mendapat ciuman di rambut kemaluannya, kembali dia menggelinjang-gelinjang. Saya buka bibir kemaluannya yang merekah, saya ciumi dan jilati seputar bibir kewanitaannya, terus lidah saya diusapkan ke klitorisnya, dan bergantian saya gigit, terkadang saya hisap klitorisnya.

Setiap sentuhan lidah saya menjilat pada klitorisnya, tangan leni menjambak rambut saya. Kepalanya menggeleng-geleng, dengan dada yang dibusungkan, kedua kakinya mendekap erat leher saya, dan kicaunya semakin tidak karuan, "Uuuccgghh.. paaakh.. uughh.. ggeellii.. uuff.. ggeellii.. seekkaallii.."

Cairan yang keluar dari kemaluannya semakin banyak, bau khas liang senggamanya semakin kuat menyengat. Rintihan, lenguhan yang keluar dari mulut nya semakin kacau. Gerakan-gerakan tubuh, kaki dan gelengan-gelengan kepalanya semakin kencang. Dadanya tiba-tiba dibusungkan, kedua kakinya tegang dan menjepit kepala saya. Saya mengerti kalau saat ini detik-detik orgasme akan segera melanda leni. Untuk memberikan tambahan sensasi kepada leni, maka kedua putingnya saya usap-usap dengan kedua jari tangan, dengan mulut tetap menyedot dan menghisap klitorisnya, maka tiba-tiba, "Aaauughh.. aakk.. kkuu.. kkeelluuarr.. Aaacchh..!"
Saya tetap menghisap klitorisnya. Dan makin banyak yang keluar dari vaginanya. Lalu gentian saya tidur terlentang , "yang gentian dong isep punya aku"
Gantian leni telungkup di samping saya. Tangannya yang lembut sudah mulai mengelus-elus batang kemaluan saya yang sudah sangat tegang. Mulutnya yang mungil mencium bibir, terus turun ke puting. Saya merasa sedikit kegelian ketika dicium puting saya. Mulutnya terus turun mencium pusar, dan akhirnya saya rasakan ada rasa hangat, basah dan sedikit sedotan sudah menjalar di rudal saya. Ternyata leni mulai mengocok dan mengulum kejantanan saya. Matanya terpejam tetapi kepalanya turun naik untuk mengocok rudal saya.

Kepala kemaluan saya dijilatinya dengan lidah. Tekstur lidah yang lembut tapi sedikit kasar, membuat seakan ujung jari kaki saya terasa ada getaran listrik yang menjalar di seluruh kepala. Jilatan lidah di kepala rudal memang sangat enak. Aliran listrik terus menerus menjalar di sekujur tubuh saya. Kepala leni yang naik turun mengocok kejantanan saya yang saya bantu pegangi dengan kedua tangan. Kocokannya semakin lama semakin kuat, dan hisapan mulutnya seakan meremas-remas seluruh batang keperkasaan saya. Seluruh pori-pori tubuh saya seakan bergetar dan bergolak. Getaran-getaran yang menjalar dari ujung kaki dan dari ujung rambut kepala, seakan mengalir dan bersatu menuju satu titik, yaitu ke arah rudal keperkasaan saya.

Getaran-getaran tersebut makin hebat, akhirnya kemaluan saya menjadi seolah tanggul yang menahan air gejolak. Lama-lama pertahanan kemaluanku seakan jebol, dan tiba-tiba saya menjerit.
"lennniiii.. aaggkkuu kkelluuaarr..!"
Mendengar saya mengerang mau keluar, tangan saya menahan supaya kepalanya tidak mau melepaskan batang kejantanan saya. Hingga akhirnya membuat ada sebagian tertelan
ketika orgasme saya mereda aku bertanya gimana kok dia sudah sangat ahli .dia berkata hanya karena meniru yang bapak lakukan pada saya.
Kamipun istirahat sebentar,kamipun ber Ciuman yang lembut dengan usapan-usapan tangan saya ke arah putingnya, membuat birahi leni juga cepat naik. Putingnya seakan-akan menjadi tombol birahi. Begitu puting leni disenggol, lenguhan nafasnya langsung mengencang, kedua kakinya bergerak-gerak, pertanda birahinya menggebu-gebu. Diapun mengocok kontol saya karena masih lemas diapun mengulumnya hingga membuat semakin menegang
Alat vital saya sudah semakin tegang, dan saya sudah tidak sabar untuk merasakan kemaluan Mbak Yati yang mungil. Saya sapukan perlahan-lahan kepala kejantanan saya di bibir kewanitaannya.. Setelah menyapukan kepala rudal saya beberapa kali di bibir kenikmatannya dan di klitorisnya. Akhirnya saya masukkan burung saya ke sarangnya dengan sangat perlahan.

Kedua tangan leni meremas pundak saya. Kepalanya sedikit miring ke kiri, matanya terpejam dan mulutnya sedikit terbuka sangat seksi sekali, tandanya leni sangat menikmati proses pemasukan batang kejantanan saya ke liang senggamanya. Lenguhan lega terdengar ketika kepala kemaluanku membentur di dasar liang kenikmatannya. Saya diamkan beberapa saat rudal saya terbenam di liang senggamanya untuk memberikan kesempatan kemaluan leni merasakan rudal kenikmatan dengan baik.

Saya pompakan batang kejantanan saya ke liang senggama leni dengan metode 10:1, yaitu sepuluh kali tusukan hanya setengah dari seluruh panjang batang kejantanan saya, dan satu kali tusukan penuh seluruh batang kejantanan saya sampai membentur ujung rahimnya. Metoda ini membuat leni merancau tidak karuan. Setiap kali tusukan saya penuh sampai ujung, saya kocok-kocokkan kejantanan saya beberapa lama, akhirnya saya rasakan kaki leni melingkar kuat di pinggang saya.
Kedua tangannya mencengkram punggung saya, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang, "Aaacchh.. aauugghh.. sayang.. aakku.. kkeelluuaa.. aa.. rr..!"
saya diam kan dia biar dia menikmati orgasmenya.lalu kubalik dia dan kutusuk dari belakang hingga membuat dia makin meracau keenakan tak berapa lama saya pun mau keluar akhirnya saya balik lagi dan Aku menekan terus, kemudian menarik penisku lagi dan menekan lagi dengan keras dan cepat, sehingga terasa tubuhnya bagaikan orang yang menggigil dan cengkeraman vaginanya terasa semakin memuntir batang penisku, benar-benar nikmat dan nikmat sekali, Tanpa terasa aku menggigit payudaranya yang kanan dengan gigiku. Saat aku menekan batang penisku dalam-dalam ke liang vaginanya, sampailah aku kepuncak kenikmatan bersetubuh, penisku mengeluarkan cairan mani yang menyemprot masuk ke dalam liang vagina leni dalam-dalam. Aku tetap menekan terus dan tidak melepaskan batang penisku dari dalam vaginanya sampai aku tidak merasakan lagi denyutan-denyutan yang mencengkram. Dan aku pun ambruk kamipun tertidur hingga siang .

Siangnya aku dibangunkan ternyata dia sudah memasak dan kami makan bersama setelah selesai diapun membersihkan meja makan kami . ketika itu dia hanya memakai piyama tidur .akupun menyusulnya ke dapur dan kupeluk dari belakang.
Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku Pembantuku yang Penuh Perhatian Kepadaku Setelah Bercerai dari Istriku Reviewed by rikangen.blogspot.com on February 12, 2019 Rating: 5

No comments:

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan

Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan Menginginkan Balas Dendam yang Ternyata Mendapatkan Perawan CERIAKANGEN ...

Powered by Blogger.